Selasa 01 Oct 2019 17:55 WIB

Gus Sholah Sangat Kecewa dengan DPR Terdahulu

Gus Sholah berharap kinerja anggota DPR terpilih bisa lebih baik.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Teguh Firmansyah
Pengasuh Pondok Pesantren Tebu Ireng Solahuddin Wahid atau yang akrab disapa Gus Sholah.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Pengasuh Pondok Pesantren Tebu Ireng Solahuddin Wahid atau yang akrab disapa Gus Sholah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 575 Anggota DPR RI periode 2019-2024 dilantik di Ruang Paripurna I, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Selasa (1/10). Tokoh Nahdlatul Ulama, KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah) mengungkapkan kekecewaannya terhadap anggota DPR terdahulu dan berharap anggota DPR yang baru jauh lebih baik.   

"Saya melihat anggota DPR pada periode yang kemarin adalah anggota DPR terburuk sepanjang sejarah Indonesia," kata Gus Sholah kepada Republika.co.id, Selasa (1/10).

Baca Juga

Menurut Gus Sholah, berbagai survei telah menunjukan bahwa banyak masyarakat yang tidak percaya kepada anggota DPR. Tak sedikit masalah yang timbul pada masa anggota DPR periode kemarin, termasuk persoalan akibat revisi Undang-undang Komisi Pemberantasan Korupsi ( UU KPK) dan UU Pertanahan.

Tokoh Nahdlatul Ulama kecewa karena di akhir periode, anggota DPR tiba-tiba mengebut pengesahan sejumlah undang-undang. Padahal mereka sudah lama menjabat menjadi anggota DPR, tapi diam saja.

Ia menegaskan, intinya masyarakat banyak yang tidak percaya kepada anggota DPR. Maka berharap anggota DPR periode 2019-2024 bisa memperbaiki. "Berharap anggota DPR periode sekarang lebih baik dari sebelumnya. Jangan sampai ada lagi anggota DPR yang masuk ke KPK," ujarnya.

Gus Sholah berharap, anggota DPR baru bisa lebih rajin dan tidak bolos saat rapat. Ia juga berpesan kepada anggota DPR baru agar belajar dengan sungguh-sungguh.

Gus Sholah meminta anggota dewan tidak menyusun UU untuk kepentingan kelompok tertentu atau sesuai pesanan. 

"Apakah benar mereka mau memperbaiki kinerjanya, berharap DPR yang baru bisa jauh lebih baik dari sebelumnya walau harap-harap cemas, cemas bahwa itu (DPR) cuma (memberi) harapan semu, (harapannya) tidak dipenuhi anggota DPR," ujarnya.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement