REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesian Basketball League (IBL) sudah merilis jadwal kompetisi tahun 2020. Seperti musim sebelumnya, IBL tahun depan hjuga akan digelar delapan seri. Menyusul mundurnya Stapac Jakarta dan dicoretnya Bogor Siliwangi, hingga saat ini yang sudah memastikan ikut delapan klub, ditambah timnas basket putra Indonesia.
IBL masih menunggu satu klub baru untuk melengkapi jumlah tim menjadi 10 peserta sama dengan jumlah musim lalu. Direktur Utama IBL Junas Miradiarsyah ketika berbincang dengan media mengatakan, kepastian satu klub baru masih akan ditunggu hingga pertengahan bulan ini.
"Posisi saat ini klub ada sembilan dengan timnas, kita masih terbuka kepastian klub baru ditunggu sampai pertengahan Oktober. Sejak Juli, ada beberapa pihak tertarik untuk gabung IBL. Namun kami harus benar-benar selektif. Selain kemampuan operasional, klub yang akan bergabung juga harus punya komitmen dan memiliki kesamaan visi," kata Junas di Jakarta, Selasa (1/10).
Junas menambahkan, IBL tidak ingin kejadian seperti Bogor Siliwangi terulang. Musim lalu, mereka kesulitan menjalankan operasional klub hingga akhirnya dicoret dari IBL.
"Kami ingin klub baru nanti tidak hanya bisa mengarungi satu musim kompetisi tetapi juga kalau bisa sampai lima musim ke depan. Kami hanya menerima satu klub karena untuk menggenapkan menjadi sepuluh," kata dia.
Untuk kota tuan rumah, Junas mengaku pihak IBL sudah melakukan verifikasi. Ia mengatakan, fasilitas terjamin bagus. Untuk lantai lapangan, IBL ingin lebih ketat lagi agar tidak terjadi masalah akibat lapangan licin seperti musim lalu.
Kota Kediri menjadi satu kota baru penyelenggara IBL musim depan. IBL sudah mengirim tim untuk melakukan verifikasi. Selain fasilitas yang sudah memenuhi persyaratan, pemerintah kota Kediri juga berkomitmen mau mendukung dengan melakukan sosialisasi event di sana nanti.