Rabu 02 Oct 2019 04:16 WIB

Pemerintah Optimistis Inflasi Terjaga hingga Akhir Tahun

Sisa tiga bulan, angka inflasi Indonesia akan mencapai tiga persen.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Friska Yolanda
Ilustrasi Inflasi
Foto: Foto : MgRol112
Ilustrasi Inflasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Menko Perekonomian Iskandar Simorangkir mengatakan deflasi sebesar 0,27 persen pada September 2019 yang berasal dari penurunan bahan makanan seperti cabai, daging ayam ras, dan telur merupakan hal yang wajar.

"Karena pada bulan-bulan sebelumnya, khususnya cabai meningkat pesat," ujar Iskandar saat dihubungi Republika.co.id di Jakarta, Selasa (1/10).

Baca Juga

Iskandar menilai dengan mulai panennya di beberapa sentra produksi maka wajar inflasi komponen bergejolak atau volatile food ikut turun.

"Saya optimistis inflasi Indonesia akan berada di kisaran 3,0 persen sampai 3,2 persen karena inflasi tahun kalender sampai September 2019 baru mencapai 2,2 persen," ucapnya.

Dengan sisa tiga bulan, Iskandar meyakini angka inflasi Indonesia akan mencapai 3 persen. Sebagai upaya menjaga inflasi, kata Iskandar, tim pengendali inflasi pusat dan daerah akan memantau harga setiap hari melalui Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) dan segera mengatasi kekurangan stok dalam hal terjadi inflasi yamg tinggi dengan kerja sama antardaerah.

"Tim satgas pangan akan mengawasi jangan terjadi penimbunan stok barang yang berlebihan," kata Iskandar.

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis terjadi deflasi sebesar 0,27 persen pada September 2019. Deflasi tertinggi terjadi di Sibolga sebesar 1,94 persen dan terendah terjadi di Surabaya sebesar 0,02 persen. Sementara itu, inflasi tertinggi terjadi di Meulaboh sebesar 0,91 persen dan terendah terjadi di Watampone dan Palopo masing-masing sebesar 0,01 persen.

"Perkembangan harga berbagai komoditas pada September 2019 secara umum menunjukan adanya penurunan," ujar Kepala BPS Suhariyanto saat jumpa pers di Kantor BPS, Jakarta, Selasa (1/10).

Hasil survei BPS menunjukkan, dari 82 kota, 70 kota mengalami deflasi dan hanya 12 kota yang mengalami inflasi. Suhariyanto menilai inflasi saat ini masih terkendali.

"Deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan turunnya indeks kelompok bahan makanan sebesar 1,97 persen," ucap Suhariyanto.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement