Selasa 01 Oct 2019 19:15 WIB

Hamilton: Sangat Penting Jaga Kepercayaan Rekan Setim

Pembalap tim Mercedes, Lewis Hamilton menilai menjaga kepercayaan rekan setim penting

Rep: Fitriyanto/ Red: Bayu Hermawan
Lewis Hamilton
Foto: EPA-EFE/CHRISTIAN BRUNA
Lewis Hamilton

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembalap Formula Satu dari Tim Mercedes, Lewis Hamilton percaya bahwa "sangat penting" ia dan rekan setimnya Valtteri Bottas menjaga rasa hormat dan bekerja sama. Hal ini diungkapkan usai kejadian kontroversi yang terjadi di Ferrari pada Grand Prix Rusia akhir pekan kemarin.

Salah satu Pembalap Ferrari Sebastian Vettel menolak intruksi tim untuk mengalah pada Charles Leclerc di Sirkuit Sochi kemarin. Pembalap asal Jerman itu mengabaikan instruksi dari timnya untuk mengembalikan keunggulan balapan ke Leclerc.

Baca Juga

Leclerc akhirnya melewati Vettel saat jendela pitstop sebelum juara dunia empat kali masuk pit dengan MGU-K, yang mendorong Virtual Safety Car keluar lintasan dan memberi Mercedes keuntungan sehingga berhasil finish diposisi 1 dan 2. Membuat Hamilton mengklaim kemenangan kesembilannya musim ini.

Berbicara tentang pentingnya memiliki kepercayaan di antara kedua pembalap di tim, Hamilton mengatakan, "Maksud saya kita bekerja sama, jadi ini tentang memiliki rasa hormat. Dan saya pikir rasa hormat sudah ada sejak hari pertama," dikutip dari laman crash.net, Selasa (1/10).

"Kami berbicara tentang skenario dengan sangat terbuka. Valtteri selalu menghormati semua skenario itu dan saya pikir sangat penting bahwa kita berdua bertindak sesuai, yang kita lakukan, saya pikir," ujarnya.

Bos Mercedes Toto Wolff mengatakan dia bersimpati dengan tugas yang dihadapi oleh kepala Ferrari Mattia Binotto karena harus mengelola dua pembalap papan atas.

"Ini menunjukkan beberapa hal, sangat sulit untuk mengatur pembalap yang memiliki cita-cita untuk memenangkan perlombaan, dan kami telah memiliki itu di masa lalu, dan kami masih memilikinya," jelasnya.

"Kami masih harus mendiskusikan semua skenario, dan menyadari bagaimana fungsi pengemudi dan menghargainya," ucapnya.

Ditanya apakah dia merasa drama internal di-tim Ferrari adalah sesuatu yang dapat dimanfaatkan Mercedes, Wolff menjawab: "Saya pikir itu belum memenangkan perlombaan bagi kami, itu adalah sidestory. "Tapi tentu saja itu adalah endgame tambahan yang perlu ditutupi dari sisi manajemen." Pungkasnya.

Dengan hasil balapan di Rusia lalu Hamilton semakin kokoh menjadi Pemuncak klasemen dan semakin dekat dengan gelar juara dunia keenamnya. Kini Pembalap asal Inggris itu unggul 73 poin dari rekan satu timnya, Valtteri Bottas, yang membuntuti di peringkat dua klasemen dengan lima balapan tersisa.

Meski unggul jauh Hamilton belum bisa mengunci gelar juara dunia tahun ini di balapan selanjutnya yang akan digelar di Jepang. Namun jika ia mencetak poin lebih banyak dari Bottas di Suzuka, maka ia bisa mengunci gelar di Meksiko pada 27 Oktober dengan tiga balapan tersisa.

Pembalap Ferrari asal Monaco Charles Leclerc, di peringkat tiga, terpaut 107 poin dari Hamilton. Sedangkan rekan satu timnya Sebastian Vettel, mendapati defisit 128 poin.

Bahkan, jika Bottas memenangi setiap balapan tersisa dengan mencetak waktu putaran tercepat, Hamilton tak perlu finis di podium hingga sisa musim untuk mengamankan gelar juara. Hamilton telah memenangi sembilan dari 16 balapan yang telah digelar dan Mercedes meraih total 11 kemenangan hingga saat ini. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement