Rabu 02 Oct 2019 08:55 WIB

Anies: Senayan Bersih Setelah Unjuk Rasa

Sampah seberat 20 ton dihasilkan dari sehari aksi unjuk rasa.

Rep: Amri Amrullah/Antara/ Red: Bilal Ramadhan
Sejumlah mahasiswa menggelar aksi unjuk rasa di sekitaran Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (1/10/2019).
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Sejumlah mahasiswa menggelar aksi unjuk rasa di sekitaran Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (1/10/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan memastikan kawasan sekitar Senayan, baik Kompleks Gedung DPR-MPR dan sekitarnya yang menjadi titik kumpul pengunjuk rasa mahasiswa dan pelajar pada Senin (30/9) lalu, kembali bersih dan rapi sehari setelah aksi unjuk rasa digelar.

Anies mengatakan, tim kebersihan Pemprov DKI Jakarta sudah bekerja dengan maksimal. "Kita mengerahkan lebih dari 200 orang," kata Anies seusai memimpin upacara Hari Kesaktian Pancasila di Lapangan Silang Monas, Jakarta, Selasa (1/10).

Anies menyebut, sebanyak 200 orang petugas kebersihan yang disiagakan tersebut bertahan di dalam kompleks Gelora Bung Karno (GBK) sampai kondisi sudah tenang. Begitu kondisi tenang, mereka langsung bekerja keras membersihkan semua sampah dan sisa-sisa hasil aksi demonstrasi.

"Sweeper-sweeper kita juga bekerja, jadi tadi malam saat semua kita barangkali sudah istirahat, tim bekerja membersihkan. Alhamdullilah, pagi ini kawasan di sekitar Senayan sudah bersih sehingga acara pelantikan yang berlangsung nanti insya Allah tidak ada gangguan," ujar Anies.

Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta mencatat dari tiga wilayah yang masuk dalam kawasan demonstrasi, Jakarta Pusat, Selatan, dan Barat, terkumpul setidaknya 20 ton lebih sampah oleh petugas kebersihan.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Andono Warih, mengatakan, timbulan sampah setelah kegiatan aksi demonstrasi pada Senin (30/9) tersebar di wilayah Jakarta Pusat, Jakarta Barat, dan Jakarta Selatan. "Sejak Selasa (1/10) pagi, semua lokasi tersebut telah kembali bersih," kata Andono.

Andono mengungkapkan, di wilayah Jakarta Pusat konsentrasi timbulan sampah di sekitaran Gedung DPR/MPR, Manggala Wanabakti, Slipi, Semanggi, Jalan Asia Afrika, Jalan Gerbang Pemuda, Jalan Tentara Pelajar, Jalan Penjernihan, kolong Pejompongan, dan di depan Mapolsek Tanah Abang.

"Volume sampah yang dikumpulkan 58 meter kubik atau sekitar 13 ton. Jenis sampahnya berupa batu/puing serta sisa makanan dan minuman," kata Andono.

Untuk wilayah Jakarta Pusat, personel yang dikerahkan sebanyak 100 orang. Petugas yang disiagakan dari Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Pusat. Dengan mengaktifkan armada 15 unit road sweeper (kendaraan penyapu jalan otomatis), 10 unit truk sampah jenis typer, dan empat unit pikap pengawas kebersihan kota.

"Kegiatan penanganan sampah dilakukan sejak 00.00 WIB dan selesai 04.00 WIB (1/10)," ujarnya menyebut.

Kemudian untuk wilayah Jakarta Barat, Andono menjelaskan, konsentrasi timbulan sampah di lima lokasi sekitaran Palmerah, yaitu Jalan Palmerah Utara, Jalan S Parman Bundaran Slipi, Jalan S Parman Tomang Raya, Jalan KS Tubun, dan Jalan Kemanggisan Utama.

"Volume sampah yang dikumpulkan 28 meter kubik atau sekitar 6,2 ton. Jenis sampahnya berupa batu/puing, bekas bakaran, kaca dan botol, serta sisa makanan dan minuman," kata dia.

Personel yang dikerahkan sebanyak 115 orang dari Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Barat. Untuk armada yang diturunkan, empat unit road sweeper, satu unit truk sampah jenis compactor, satu unit truk sampah jenis typer, serta delapan unit pick up pengawas kebersihan kota.

Sementara, sambung Andono, untuk wilayah Jakarta Selatan, konsentrasi timbulan sampah di Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Gatot Subroto, dan Taman Semanggi. "Volume sampah yang dikumpulkan 4 meter kubik atau sekitar 1 ton. Jenis sampahnya berupa batu/puing, serta sisa makanan dan minuman," kata dia.

Personel yang dikerahkan sebanyak 30 orang terdiri dari 14 orang dari Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Selatan dan 16 orang PPSU Kelurahan Karet Semanggi. Armada kebersihan yang diturunkan satu unit road sweeper dan satu unit pikap pengawas kebersihan kota. Kegiatan penanganan sampah dimulai pukul 23.30 WIB (30/9) sampai 04.00 WIB (1/10).

Pada aksi demonstrasi dua hari lalu, hal serupa juga dialami Petugas Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Barat. Petugas mengangkut sekitar 12 ton sampah sisa demonstrasi di kawasan DPR RI pada Selasa dan Rabu, 24-25 September 2019. Mayoritas sampah itu adalah puing berupa batu.

Seusai demonstrasi ribuan mahasiswa yang berakhir bentrokan dengan aparat keamanan pada Selasa (24/9), petugas mengangkut sekitar 7 ton sampah. Sedangkan pada demonstrasi pelajar dan bentrokan yang juga terjadi pada Rabu (25/9), sampah yang diangkut sekitar 5 ton.

Tak Terganggu

Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta menyatakan penutupan jalan akibat rangkaian aksi demonstrasi di Jakarta dalam beberapa hari terakhir tidak mengganggu operasional truk sampah.

"Tidak sih, tidak terganggu, sejauh ini kan yang paling sering juga wilayah Gedung DPR/MPR, tidak terganggu dan tidak ada perubahan rute," kata Humas Dinas LH DKI Jakarta Yogi Ikhwan.

Penutupan jalan tidak mengganggu operasional meski penutupan jalan beberapa hari ini masuk ke wilayah Jalan Sudirman-Thamrin. Karena, operasional truk sampah kebanyakan berlangsung pada malam dan pagi hari.

Saat ini, kata Yogi, perjalanan truk sampah yang dioperasikan DKI Jakarta sehari rata-rata 1.200-1.300 kali pulang-pergi ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi. Dari jumlah tersebut, sekitar 80 persen berjalan pada malam hingga dini hari dan sisanya pada pagi hingga siang hari.

"Kalaupun ada yang beroperasi pada pagi sampai siang, itu juga masih bisa lewat jalan alternatif untuk mobilisasi ke Bantargebang," tutur Yogi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement