Selasa 01 Oct 2019 22:14 WIB

Indonesia Masters: Sony Pulangkan Pemain Muda Singapura

Sony memulangkan Koh lewat kemenangan 18-21, 21-12, dan 21-17 di GOR Ken Arok.

Rep: Fitriyanto/ Red: Israr Itah
Pemain senior Indonesia, Sony Dwi Kuncoro
Foto: PBSI
Pemain senior Indonesia, Sony Dwi Kuncoro

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Sony Dwi Kuncoro dipaksa bermain rubber game saat meladeni perlawanan pebulu tangkis muda tunggal putra Singapura Koh Jia Wei Joel pada babak pertama YUZU Indonesia Masters 2019 BWF Tour Super 100. Sony memulangkan Koh lewat kemenangan 18-21, 21-12, dan 21-17 di GOR Ken Arok, Malang, Selasa (1/10).

Tunggal putra senior asal Indonesia ini mengaku sempat kerepotan saat berlaga pada awal gim pertama. Permainan cepat yang diperlihatkan Koh, rupanya mampu membuat Sony kehilangan gim pertama. Tak ingin mengulang kesalahan yang sama, Sony berhasil meredam permainan cepat Koh pada gim kedua dan ketiga.

Baca Juga

“Dia kan pemain muda ya, dia memperlihatkan permain cepat dan powernya juga kuat, jadi saya benar-benar harus bisa menyesuaikan dan bisa meredam itu dengan kemampuan yang saya punya sekarang. Di gim pertama juga saya masih harus penyesuaian dengan kondisi lapangan. Selain itu memang ada sedikit kendala juga soal shuttlecock. Shuttlecock-nya kencang sekali,” kata Sony dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Selasa (1/10).

“Tadi di gim pertama saya masih coba untuk menyesuaikan, angkatan-angkatan bolanya masih banyak yang tanggung, terus gerakan saya juga masih terlalu pelan. Tapi di game kedua dan ketiga saya coba untuk duluin dia. Karena kalau saya telat, mungkin dia bisa ambil. Karena dia punya antisipasi yang bagus dan serangannya juga baik,” sambungnya. 

Lebih lanjut Sony mengatakan bila Dia mampu mengambil keputusan yang tepat saat menghadapi Koh di gim penentu dengan bermain sedikit lebih agresif. “Semua itu bisa terjadi dilapangan. Jadi jangan pernah beranggapan kalau melawan pemain muda atau yang posisinya dibawa kita itu bisa menang mudah. Jadi kalau tadi di game ketiga saya tidak bisa ambil keputusan ya mungkin saya bisa kalah. Makanya tadi saya coba untuk bermain sedikit lebih agresif untuk meredam permainan lawan,” katanya.

“Kalau kita hanya mengandalkan pengalaman saja, saya rasa mungkin akan ketinggalan juga. Jadi dengan kondisi saya sekarang, saya harus bisa memadukan pengalaman dengan teknik dan power yang bagus juga,” lanjutnya.

Lolos ke babak kedua, Sony akan kembali berhadapan dengan pemain muda, Muhammad Febriansyah asal Indonesia.

“Pastinya saya harus lebih antisipasi lagi. Soalnya pemain muda kan biasanya cepat dan pukulannya kencang. Jadi bagaimana caranya saya harus bisa meredam permainan lawan. Saya tidak ada masalah soal stamina. Mudah-mudahan setelah saya berhasil melewati babak pertama ini permainan selanjutnya bisa lebih keluar lagi dan bisa lebih enjoy,” kata Sony. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement