REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktivis sekaligus musisi Ananda Badudu menyebut, dirinya memiliki kepentingan untuk menyuarakan kebenaran. Hal ini ia ungkapkan untuk menanggapi penyataannya yang disomasi oleh Polda Metro Jaya.
"Yang jelas poin utama yang ingin saya sampaikan, kepentingan saya yang pertama adalah menyuarakan kebenaran karena kebenaran itu tidak boleh dibengkokan," ujar Ananda di Jakarta, Selasa (1/10) malam.
Pernyataan Ananda yang dipersoalkan polisi adalah pernyataannya yang mengaku melihat proses pemeriksaan yang tidak etis terhadap mahasiswa. "Karena saya bukan pinokio, saya akan terus menyuarakan kebenaran," ujar dia.
Ia mengaku baru mengetahui adanya somasi dari Polda Metro Jaya pada Senin (30/9) lewat berita daring terkait pernyataanya setelah selesai pemeriksaan. Ananda mengatakan siap menghadapi somasi tersebut.
"Pokoknya kalau Polda butuh saya saya siap datang karena saya juga mendukung Polri menjadi pelindung dan pengayom rakyat. Kita semua men-support Polri pelindung dan pengayom rakyat dan kita mau kepolisian jadi seperti yang dicita-citakan oleh Polri sendiri," kata dia.
Sebelumnya, Subdirektorat Reserse Mobil (Resmob) Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya akan melayangkan somasi kepada Ananda Badudu lantaran menyebut para mahasiswa mendapat perlakuan tidak etis dari polisi.
"Kita akan mengirim somasi ke Ananda Badudu, segera tolong klarifikasi agar masyarakat tidak dibuat bingung dengan pernyataan yang kemarin. Karena masih ada yang meyakini bahwa pernyataan dia benar," kata Kepala Unit (Kanit) IV Subdit Resmob AKP Rovan Richard Mahenu.