REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Musibah runtuhnya sebuah jembatan di Kota Nanfang'ao, Yilan, Taiwan, mengakibatkan tujuh WNI yang bekerja sebagai anak buah kapal (ABK) menjadi korban, Selasa pagi (1/10). Jembatan yang terletak 62 kilometer di sebelah utara Taipei tersebut runtuh dan menimpa tiga kapal penangkap ikan.
"Kamar Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei telah mengirimkan tim ke lokasi kejadian dan mendapat informasi terdapat empat WNI ABK yang mengalami luka-luka dan tiga WNI ABK yang hilang, diduga terjebak diantara reruntuhan," kata Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha dalam pesan singkatnya, Selasa malam.
KDEI Taipei terus memberikan bantuan kepada para WNI yang terluka dan berkoordinasi dengan otoritas setempat untuk pencarian korban WNI yang masih hilang. Sebelumnya, satu jembatan yang menghubungkan kawasan teluk Nanfangao di sebelah timur Taiwan pada Selasa (1/10) ambruk dan melukai setidaknya 12 orang, termasuk tiga nelayan asal Indonesia.
Selain korban luka, Badan Penanggulangan Kebakaran Nasional Taiwan menyebutkan terdapat enam orang lainnya diduga masih terjebak di bawah reruntuhan jembatan dan operasi penyelamatan masih berjalan. Rekaman yang beredar memperlihatkan detik-detik jembatan tunggal setinggi 140 meter itu runtuh dan menimpa setidaknya tiga perahu nelayan dan satu truk tanker minyak yang sedang melintas di atas jembatan.
Video: Taiwan's Coast Guard, via Associated Press/New York Times
Truk tanker yang tertimpa reruntuhan jembatan itu pun langsung terbakar. Namun, pihak berwenang di Taiwan hingga saat ini belum mengetahui penyebab runtuhnya jembatan yang dibangun pada 1998 itu. Menteri Perhubungan Taiwan Lin Chia-lung menyatakan penyelidikan segera dilaksanakan untuk mengetahui penyebab runtuhnya jembatan tersebut.