REPUBLIKA.CO.ID, AMBON – Gempa tektonik dengan magnitudo 6,5 melanda Pulau Ambon dan sekitarnya pada Kamis (26/9). Dampak paling nyata pasca terjadinya gempa bumi di Ambon adalah sulitnya akses air bersih. Hal ini menjadikan warga sangat kesulitan.
Merespons hal tersebut, Laznas Baitul Maal Hidayatullah (BMH) Perwakilan Maluku langsung sigap memberikan bantuan penampung air (tandon) untuk memudahkan para pengungsi mendapatkan air bersih.
"BMH hari ini, Selasa (1/10) menyediakan tandon air, agar masyarakat yang mengungsi di Dusun Walare, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah bisa mendapatkan air bersih dengan lebih mudah," terang Kepala BMH Perwakilan Maluku, Ali Ikrom Tihurua dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Rabu (2/10).
Ia menambahkan, biasanya, warga Dusun Walare mengunakan air bersih dari kali, yakni Sungai Wailata. Hal itu karena memang belum ada akses PDAM di dusun tersebut.
Warga korban gempa bumi Ambon masih sangat membutuhkan bantuan.
Bantuan BMH ini disambut antusias oleh warga dan tokoh setempat. Di antaranya Kepala Dusun Walare, La Udu.
"Terima kasih sekali ini BMH kasih kita tandon air. Setengah mati kita mau dapat air. Bantuan ini sangat berarti bagi kami di sini," tuturnya.
Sampai saat ini warga masih sangat membutuhkan bantuan untuk tersedianya terpal, beras, lauk pauk, genset, tim kesehatan dan obat-obatan, serta tim trauma healing.
"Bantuan yang masuk belum masif, sehingga kebutuhan mendasar pengungsi masih menjadi prioritas untuk dipenuhi. Insya Allah BMH akan terus membersamai warga dan pengungsi," tutup Ikrom.