REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPR RI yang baru saja dilantik Puan Maharani menyatakan, dalam periode 2019 - 2024, menginginkan agar DPR tidak perlu membuat terlalu banyak undang - undang. Puan lebih berharap pembuatan UU lebih fokus pada yang menjadi prioritas DPR.
"Harapan saya DPR ke depan itu tidak perlu memuat satu produk UU terlalu banyak namun kita pilih yang jadi prioritas dan itu akan jadi fokus bagi DPR kedepan yang berguna untuk bangsa dan negara," kata Puan di Kompleks Parlemen RI, Selasa (1/10) malam.
Ia menyatakan, akan memformulasikan bersama empat wakil pimpinan apa saja yang akan menjadi prioritas legislasi. Saat ini, Puan mengaku belum melakukan pembagian tugas dengan para wakil pimpinan yang ada karena baru saja dilantik pada Selasa (1/10) malam.
"Jadi ke depan tentu saja kita akan rapat internal untuk bisa menentukan langkah-langkah kedepan dalam kepimpinan ini, apa yang akan menjadi prioritas dari kerja kami bersama," kata dia.
Puan berharap, kepemimpinannya bisa membawa DPR lebih baik melakukan kerja secara bergotong royong. Ia memprediksi dinamika politik akan berjalan secara dinamis di DPR.
"Namun, kami insyaallah bersepakat bahwa apapun yang akan terjadi di DPR kepentingan bangsa dan negara yang akan kami dahulukan untuk kepentingan rakyat," ujar Puan.
Untuk diketahui, politikus PDI Perjuangan itu resmi dilantik menjadi Ketua DPR RI melalui Rapat Paripurna ke-2 DPR RI yang digelar di Ruang Rapat Paripurna DPR RI pada Selasa (1/10) malam. Pelantikan Puan disaksikan oleh Presiden RI kelima Megawati Soekarnoputri yang tak lain adalah ibunya sendiri.
Megawati juga hadir selaku Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), didampingi sejumlah pejabat utama Partai, misalnya Sekjen Hasto Kristiyanto dan Pramono Anung.
Ketua Sementara DPR RI Abdul Wahab Dalimunthe memimpin sidang paripurna untuk melantik Puan Maharani. Puan akan dilantik nersama wakil ketua DPR RI yang akan diisi oleh Aziz Syamsuddin dari Golkar, Sufmi Dasco Ahmad dari Gerindra, Rahmat Gobel dari NasDem, dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin dari PKB.