Rabu 02 Oct 2019 09:57 WIB

Antara Bill Gates, Warren Buffet, dan Sebuah Risiko

Keduanya diketahui memiliki sifat dan cara berpikir yang hampir sama.

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Antara Bill Gates, Warren Buffet, dan Sebuah Risiko. (FOTO: Inc.com)
Antara Bill Gates, Warren Buffet, dan Sebuah Risiko. (FOTO: Inc.com)

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta

Orang terkaya kedua di dunia, Bill Gates memang dikenal akrab dengan orang terkaya keempat dunia, yakni Warren Buffett. Keduanya diketahui memiliki sifat dan cara berpikir yang hampir sama. Salah satunya adalah dalam cara memandang risiko di kehidupan.

Menjadi orang besar sekelas mereka bukanlah perkara mudah. Banyak yang harus dikorbankan. Mulai dari waktu hingga uang.

Menilik kisah Gates dalam serial film dokumenter tentang dirinya, Inside Bill’s Brain: Decoding Bill Gates, digambarkan betapa besarnya keberanian yang Gates miliki dalam mengambil risiko. Ia beberapa kali mengambil risiko yang cukup tinggi.

Baca Juga: Ini Kriteria Perusahaan yang Jadi Incaran Akuisisi Warren Buffett

Pada tahun 1975, Bill Gates mengambil risiko dengan keluar dari Universitas Harvard dan memilih membangun Microsoft yang menghantarkannya menjadi orang terkaya dunia berkali-kali. Namun, saat itu, Microsoft belum ada titik terang untuk bisa meraih kesuksesan dan sebesar saat ini.

Selanjutnya, pada 2013, ia mengambil taruhan lain, ketika yayasannya berkontribusi pada inisiatif sebesar 5,5 miliar dolar AS untuk mengatasi salah satu tujuan kesehatan masyarakat yang paling ambisius yang pernah ditetapkan, yakni memberantas polio.

Taruhan besar itu telah terbayar, meski polio masih menjadi masalah di beberapa bagian dunia, tetapi perbaikan signifikan telah terjadi. Seperti pengembangan vaksinasi yang efektif, telah dilakukan sejak Gates terlibat di dalamnya dan yang membuktikan bahwa mengambil risiko besar serta mencapai kesuksesan besar dapat saling membantu.

Baca Juga: Unik Banget! Bill Gates Lakoni Ini Sebelum Putuskan Menikah

Mengutip tulisan Gates di unggahan blog pribadinya, ia mengatakan, "Menonton itu seri membuat saya berpikir tentang apa arti kata 'risiko', apakah kita berinvestasi 100.000 dolar AS atau 100 juta dolar AS, keputusan selalu dihitung. Saya menghabiskan banyak waktu untuk berpikir, menganalisis data, dan berbicara dengan para ahli untuk menilai apakah kita benar-benar dapat membantu membuat perbedaan.”

Namun, disaat menjalani dan mengambil keputusan itu, Gates mengaku tidak takut terhadap hasilnya. Ia saat itu merasa nyaman dengan ketidakpastian.

"Kami menangani masalah di mana kemajuan diukur tidak hanya dalam beberapa tahun, tetapi seringkali puluhan tahun - di mana tujuan akhir Anda tidak berubah, tetapi jalan Anda untuk sampai ke sana mungkin harus,” tulisnya.

Kesediaan untuk mengambil risiko itu penting, tetapi Gates menekankan poin kunci lainnya: taruhan yang baik didasarkan pada model yang tepat, bukan firasat. Pada akhirnya, Gates mengatakan, pendekatannya untuk mengambil risiko sangat mirip dengan apa yang dilakukan Warren Buffett.

Baca Juga: Uang Bukan Sumber Kebahagiaan Warren Buffett

“Warren menghabiskan banyak waktu mencari perusahaan yang memiliki prospek jangka panjang yang bagus. Kemudian dia membuat investasi besar dan menahannya selama bertahun-tahun,” jelas Gates. "Dia terkenal karena tetap bertahan di jalur pasar dan siklus ekonomi."

Seperti Buffett, Gates juga memilih proyeknya dengan cermat, mencari proyek yang akan membuat perbedaan dan menciptakan kehidupan yang lebih baik untuk generasi mendatang

Tentu saja, memutuskan risiko apa yang harus diambil tidak pernah mudah. "Saya juga merasakan tekanan untuk menghasilkan setiap dolar dan setiap hari," tulisnya. "Saya katakan tidak untuk lebih banyak peluang daripada saya katakan ya."

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement