REPUBLIKA.CO.ID,JAYAPURA--Gubernur Papua Lukas Enembe menyebut saat ini ada sekitar 5 ribu lebih warga mengungsi di Wamena pasca tragedi kemanusiaan pekan lalu. Pengungsi saat ini ditampung di di Markas Komando Distrik Militer 1702 Jayawijaya dan Markas Polisi Resort Jayawijaya di Wamena.
Menurut Enembe, pengungsi tidak hanya warga pendatang karena toko dan rumahnya hangus dibakar perusuh. Tapi juga dari warga asli dari kabupaten-kabupaten lain di sekitar Wamena.
"Pengungsi terus berdatangan ke Wamena dari kabupaten-kabupaten sekitar. Ada dari Yalimo, Tolikara, Yahukimo, Jayawijaya, Nduga, Membramo Raya, dan Membramo Tengah," kata Enembe kepada wartawan, Selasa (1/10) malam WIB.
Pengungsi yang berasal dari luar Wamena dan luar Papua kata Enembe sudah ada yang pulang dan akan pulang ke kampung halaman masing-masing untuk mencari tempat aman.
Tapi Pemprov Papua menurut Enembe sudah menjamin keamanan di Wamena. Ia menjamin tidak akan ada lagi aksi brutal seperti pekan lalu di Wamena.
Enembe menyebut pemerintah telah menyiapkan personel TNI dan Polri untuk menjaga keamanan. TNI Polri telah menempatkan 30 personel di tiap pintu masuk kota dan pos-pos tertentu yang diprediksi rawan.
"Tidak usah takut dengan keadaan ini. Jangan Anda pulang. Kecuali ada yang sakit atau bermasalah baru sebaiknya bergeser ke Kabupaten Jayapura," ujar Enembe.
Kemudian Enembe menyebut Pemprov Papua terus menyalurkan bantuan berupa makanan dan minuman kepada para pengungsi dan korban. Pemprov juga memberikan bantuan medis untuk perawatan korban luka. Tenaga medis ini ada dari dokter, perawat dan fasilitas obat-obatan lainnya. Dinas Sosial kata Enembe juga telah membangun posko-posko untuk melayani pengungsi termasuk untuk kebutuhan ibu dan anak.