Rabu 02 Oct 2019 13:54 WIB

Gempa Luluhlantahkan Ekonomi, DMC Terus Terjunkan Bantuan

DMC Dompet Dhuafa telah mendirikan Pos Hangat dan Taman Ceria untuk korban.

DMC Dompet Dhuafa terus membantu korban gempa.
Foto: Dompet Dhuafa
DMC Dompet Dhuafa terus membantu korban gempa.

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Pascagempa yang dialami masyarakat Ambon yang terjadi pukul 08.46 WITA berkekuatan magnitudo 6,8 pada Kamis (26/9) lalu, mengakibatkan sejumlah rumah dan fasilitas warga rusak. Situasi ini menjadikan kisah pilu untuk warga yang bernama Wardi (37 tahun) bersama keluarga. Rumah yang telah ia bangun lima tahun belakangan hasil keringat mencari ikan sirna seketika yang bertempat tinggal di Desa Liang, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah.

"Saya masih di jalan, masih pagi dan istri dan anak di rumah. Terguncang saya bersama teman-teman, jalan terbelah. Ketika saya pulang, rumah sudah roboh. Alhamdulillah semua keluarga saya selamat. Tujuh tahun saya melaut dengan kapal itu. Semua alat ada di sana. Tapi bagaimana kalau takdir Allah berkata demikian. Saya cuma harapkan agar kapal itu ditemukan oleh nelayan lain, bisa dimanfaatkan berlaut kembali Kapal yang jadi satu-satunya alat mencari nafkah, juga hanyut ketika gelombang air yang sempat bergejolak saat gempa," terang Wardi warga Desa Liang

Desa Liang tempat tinggalnya merupakan wilayah terdampak parah bencana tersebut. Anak pertamanya masih baru saja masuk kelas untuk belajar di sekolah. Istri dan anak keduanya, menunggu di rumah. Tiba-tiba getaran datang, bunyi keras seperti ledakan membuat istri Wardi panik. Naluriah, istrinya langsung membawa anaknya keluar. Entah bagaimana, dalam hitungan detik, rumahnya roboh, utuh satu rumah tanpa ada sisa yang berdiri.

Hampir 60 persen bangunan di desa terbesar di Pulau Ambon tersebut rusak parah. Seperti halnya yang dialami oleh Wardi, sebanyak 3.279 kepala keluarga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman. Tenda kecil sederhana berbahan terpal menjadi hunian sementara. Wardi sendiri menghuni tenda berukuran 4×10, dan dihuni 3 keluarga lainnya.

photo
DMC Dompet Dhuafa terus membantu korban gempa.

Gempa susulan masih sering terjadi,masyarakat belum berani tinggal dirumah. Aktifitas masyarakat pascagempa lebih banyak di pos pengungsian. Kebutuhan di setiap lokasi hampir sama, tikar selimut. Karena masyarakat mengungsi dengan peralatan seadanya.

Data Pada Selasa (1/10), tim Disaster Managament Center Dompet Dhuafa di bantu oleh tim relawan lokal membuka posko relawan di Desa Liang serta melakukan kegiatan rutin berupa Taman Ceria (TempAt aMAN dari keCEmasan dan RisIko bencanA), dibantu tim relawan PFA dari etos universitas Pattimura. Managament Center Dompet Dhuafa juga melakukan Asesmen dan survei di Pulau Haruku.

Dalam aksi giat tersebut, Dompet Dhuafa terus mendapatkan dukungan sinergi baik dari para organisasi, relawan, dan komunitas setempat dalam memberikan pelayanan medis, membagikan hygienic kit, membuka pasar sayur gratis (1 item bantuan) serta mendirikan mushala darurat untuk masyarakat yang terdampak.

Disaster Managament Center Dompet Dhuafa sejak Kamis (26/9), telah mendirikan Pos hangat. ada satu titik di Desa Suli, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah. Di daerah IAIN Ambon terdapat dua titik pos hangat dan satu titik di Desa Batumerah, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon. Lokasi dapur umum didirikan di RT 1, Negri Liang, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah.

Dompet Dhuafa sendiri telah melakukan berbagai intervensi kepada pengungsi. Pos hangat dan Taman Ceria menjadi salah satu intervensi paling diminati warga.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement