REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, Kementerian Keuangan, meluncurkan penjualan Surat Berharga Negara (SBN) yang ditawarkan kepada individu atau perseorangan, yaitu Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI 016 di kawasan SCBD, Jakarta, Rabu (2/10). ORI ditawarkan melalui mitra distribusi di pasar perdana dengan tingkat kupon tetap.
"Hari ini kita meluncurkan instrumen SBN ritel kita, ORI seri 016, ini instrumen kesembilan tahun ini, dari target 10 instrumen, bulan depan ada satu lagi," ujar Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, Kemenkeu, Luky Alfirman, saat peresmian peluncuran ORI seri 016.
Luky menjelaskan, dari delapan instrumen yang telah diterbitkan sebelum ORI 016, pemerintah telah menjual sekira Rp 42 triliun. Pemerintah menargetkan penjualan hingga instrumen ke-10 pada selama tahun ini mencapai Rp 60 triliun.
Luky menilai peluncuran ORI 016 merupakan bentuk komitmen pemerintah mempermudah akses masyarakat berinvestasi di SBN ritel. Kata dia, pemerintah meningkatkan frekuensi penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) ritel dengan penerbitan SUN ritel dan Sukuk ritel secara bergantian di setiap bulan, kecuali Juni dan Desember.
"ORI016 merupakan seri pertama ORI yang diterbitkan secara daring melalui sistem e-SBN," ucap Luky.
Luky menjelaskan, proses pemesanan pembelian dapat dilakukan melalui empat tahap yaitu registrasi, pemesanan, pembayaran, dan konfirmasi. Proses registrasi dapat dilakukan kapan saja, sedangkan tiga proses selanjutnya dapat
dilakukan selama periode pemesanan yaitu tanggal 2 Oktober sampai 24 Oktober 2019.
Menurut Luky, dengan tingkat bunga tetap sebesar 6,8 persen per tahun sampai jatuh tempo pada 15 Oktober 2022, ORI 016 sangat menguntungkan karena dapat diperdagangkan di pasar sekunder dan berpotensi memperoleh capital gain dengan pemesanan minimal Rp 1 juta.
Luky menyebut ORI 016 merupakan instrumen yang menarik lantaran sifatnya yang bisa diperdagangkan selama tenor tiga tahun. "Akses untuk masyarakat semakin banyak pilihan," lanjutnya.
Luky optimistis penjualan ORI 016 akan menarik banyak investor. Pasalnya, pemerintah dalam setiap penerbitan selalu merangkul lebih banyak mitra distribusi. Tak hanya itu, ucap Luky, pemerintah juga sudah menggandeng sejumlah teknologi finansial (tekfin) untuk penjualan ORI 016.