Rabu 02 Oct 2019 15:41 WIB

Kemenkeu: ORI016 Bisa Dijual 100 Persen ke Pasar Sekunder

ORI016, 100 persen bisa dijual kepada siapa saja, kecuali kepada asing.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Friska Yolanda
Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, Kementerian Keuangan, meluncurkan Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI 016 di kawasan SCBD, Jakarta, Rabu (2/10). ORI ditawarkan dengan kupon 6,8 persen.
Foto: Humas Kemenkeu
Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, Kementerian Keuangan, meluncurkan Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI 016 di kawasan SCBD, Jakarta, Rabu (2/10). ORI ditawarkan dengan kupon 6,8 persen.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) meluncurkan Obligasi Negara Ritel (ORI) seri 16 (ORI016) di kawasan SCBD, Jakarta, Rabu (2/10). Direktur Surat Utang Negara (Direktur SUN) DJPPR, Kemenkeu, Lotto Srinaita Ginting, mengatakan ORI016 bisa dijual kembali ke pasar sekunder 100 persen kepada siapa saja, tidak hanya kepada pemerintah, namun juga kepada Warga Negara Indonesia (WNI) dan setelah tanggal 15 Desember 2019. 

Lotto menilai hal ini sangat menguntungkan apabila investor memerlukan likuiditas sebelum tenor jatuh tempo. "ORI 016, 100 persen bisa dijual kepada siapa saja, kecuali kepada asing. Pemerintah tidak membolehkan investor luar negeri, hanya investor individu Indonesia. Boleh dijual kembali setelah 15 Desember," ujar Lotto.

Baca Juga

Lotto menyampaikan, keuntungan memiliki ORI 016, kupon atau return 6,8 persen per tahun dibayarkan secara bulanan dengan tenor 3 tahun. Saat ini, dia katakan, ORI 016 bisa dipesan secara online dengan minimal investasi Rp 1 juta hingga maksimal Rp 3 miliar per orang. Selain itu, investasi pada ORI 016 pasti aman karena dijamin oleh pemerintah.

"Jangan khawatir pemerintah tidak mampu melunasi kewajibannya baik pokok maupun bunganya," ucap Lotto.

Kata Lotto, ORI 016 berbentuk tanpa warkat dengan masa penawaran antara 2 Oktober sampai 24 Oktober 2019 hingga pukul 10.00 WIB melalui platform Mitra Distribusi (Midis) melalui e-SBN di pasar perdana terdapat 14 bank, 4 perusahaan efek, 5 perusahaan Fintech.

"Investor hanya perlu melakukan registrasi, pemesanan, pembayaran lalu konfirmasi," kata Lotto menambahkan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement