Rabu 02 Oct 2019 17:03 WIB

Pertamina Komitmen Perangi Narkoba pada Karyawannya

Peredaran narkoba di lingkungan kerja menyebabkan produktivitas kerja menurun.

Pertamina Refinery Unit VI Balongan menggelar seminar kesehatan dan sosialisasi bahaya narkoba, Rabu (2/10).
Foto: Foto: Humas Pertamina RU VI Balongan
Pertamina Refinery Unit VI Balongan menggelar seminar kesehatan dan sosialisasi bahaya narkoba, Rabu (2/10).

REPUBLIKA.CO.ID, BALONGAN -- Sebagai bentuk komitmen dalam mendukung gerakan antinarkoba di lingkungan kerja maupun di lingkungan tempat tinggal, Pertamina menyelenggarakan seminar kesehatan dan sosialisasi bahaya narkoba kepada pekerja Pertamina Refinery Unit VI Balongan, Rabu (2/10).

Seminar yang dilaksanakan di Gedung Patra Ayu Bumi Patra itu dihadiri ratusan peserta, diantaranya Tim Manajemen, Ketua SPPBB dan pekerja RU VI, keluarga pekerja, mahasiswa, pelajar SMA, serta pekerja medis di sekitar Indramayu.

Komitmen Pertamina dalam mencegah peredaran narkoba ditandai dengan penandatangan Komitmen Anti Narkoba serta cap tangan komitmen bersama oleh Tim Manajemen RU VI Balongan dan Ketua Umum Serikat Pekerja Pertamina Bersatu Balongan (SPPBB).

Pjs GM Pertamina RU VI Susilo Sri Mulyo HB saat membacakan sambutan General Manager RU VI menyampaikan, Pertamina sangat serius untuk memerangi penggunaan maupun peredaran narkoba di lingkungan kerja. Selain dapat menyebabkan produktivitas kerja menurun, juga bisa membuat pengguna narkoba terinfeksi penyakit HIV AIDS.

“Lebih dari 40 persen kecelakaan kerja di Indonesia berkaitan dengan penyalahgunaan narkoba. Diharapkan seminar ini bisa memberi kesadaran kepada pekerja RU VI akan bahaya narkoba," ujar Susilo.

Sementara itu Section Head Medical RU VI Balongan dr Indah Kurniasih mengatakan, acara ini merupakan bentuk implementasi tim antinarkoba RU VI yang bertujuan melindungi pekerja, keluarga, dan masyarakat di sekitar RU VI terhadap bahaya narkoba.

“Kami harapkan ada support semua pihak agar program pemberantasan narkoba di RU VI ini bisa berjalan dengan baik sehingga pekerja dan keluarga tidak terjebak dalam kejahatan narkoba," kata Indah.  

Pada kegiatan tersebut, Medical RU VI Balongan menghadirkan narasumber expert dr Dyah Purwaning Rahayu MMSpOK dari Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) yang menjelaskan efek buruk penggunaan narkoba terhadap kesehatan, di antaranya ganja yang bisa menyebabkan gangguan jiwa. 

Kepala Badan Narkotika Nasional Wilayah III Cirebon AKBP Yaya Satyanagara SH yang turut hadir dalam seminar tersebut juga mengharapkan peran aktif masyarakat untuk melapor ke BNN apabila ada anggota keluarga yang kecanduan narkoba. Kata dia, pengguna narkoba yang dilaporkan ke BNN tidak akan ditangkap, bahkan akan direhabilitasi dengan biaya akan ditanggung BNN.

Seminar dengan tema “Kerja Enjoy dan Berprestasi Tanpa Narkoba” tersebut juga menghadirkan pelawak Doyok, Polo dan Tessy diselingi candaan khas Srimulat. Ketiganya berbagi pengalaman saat mereka terjerat kasus narkoba sampai bisa terlepas dan menjalani kehidupan normal. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement