REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo segera melakukan sterilisasi lahan tempat pembuangan akhir (TPA) Putri Cempo di Kelurahan Mojosongo Kecamatan Jebres yang menjadi lokasi pembangunan pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa). Sterilisasi dilakukan untuk mendukung pembangunan konstruksi pembangkit listrik yang direncanakan dimulai Oktober 2019.
Kabid Persampahan dan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Solo, Dono Tumpo, mengatakan, sterilisasi lahan rencananya dilakukan dengan memindahkan tumpukan sampah di lahan PLTSa ke bagian lain di TPA Putri Cempo.
Tumpukan sampah akan dipindahkan manual menggunakan alat berat. Kemudian dk lokasi baru, tumpukan sampah tersebut akan dipasang bronjong (gabion). Tujuannya agar tidak membahayakan proses pembangunan PLTSa seandainya tumpukan sampah tersebut terbakar.
"Di dekat lokasi PLTSa itu harus bersih. Jangan sampai mengganggu pembangunan infrastruktur," kata Dono kepada wartawan seusai peresmian Toilet Wisata di Kelurahan Laweyan, Solo, Rabu (2/10).
Menurut Dono, lahan TPA Putri Cempo yang akan disterilisasi tersebut minimal dalam radius 15 meter dari tiang Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (Sutet) TPA. Bagian bawah juga akan dikeruk agar tidak ada tumpukan sampah yang tersisa.
Pemindahan tumpukan sampah tersebut akan diselesaikan secepatnya. Sebab, Pemkot merencanakan pembangunan konstruksi PLTSa bisa dimulai bulan ini.
Awlanya, Pemkot berencana melakukan ground breaking PLTSa Putri Cempo pada September 2019. Namun, rencana tersebut terkendala masalahan pendanaan. Sebelumnya, PT Solo Citra Metro Plasma Power (SCMPP) sebagai pengelola PTLSa memilih PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) sebagai salah satu calon investor.
Lantaran karena tidak ada kesepakatan lebih lanjut sehingga pembangunan ditunda. "Sepertinya akan direalisasikan Oktober ini," ucap Dono.
Secara terpisah, Direktur Utama (Dirut) PT Solo Citra Metro Plasma Power (SCMPP) Erlan Syuherlan, menyatakan untuk pembangunan konstruksi PLTSa dibutuhkan lahan kosong sekitar 2 hektare. Lahan tersebut sekaligus sebagai tempat penyimpanan sampah yang akan diolah menjadi energi listrik.
Pembangunan PLTSa Putri Cempo direncanakan dua tahap. Tahap pertama direncanakan dapat menghasilkan listrik sebesar 5 Mega Watt dari sekitar 220 sampai 250 ton sampah per hari yang masuk ke tempat pembuangan akhir (TPA) Putri Cempo. Kemudian, pembangunan tahap kedua juga ditargetkan menghasilkan 5 Mega Watt.