REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satria Muda Pertamina (SM Pertamina) terus melakukan pembenahan untuk menghadapi kompetisi Indonesian Basketball League (IBL) yang akan dimulai 10 Januari 2020. Finalis IBL musim lalu ini merekrut pelatih asal Serbia, Milos Pejic, demi menggapai gelar juara. Pria 50 tahun didapuk sebagai pelatih kepala SM Pertamina untuk musim 2020.
Milos Pejic banyak menghabiskan waktu di Eropa Tenggara. Ia pernah melatih di Asia, yakni menangani tim nasional Iran U-18. "Tentunya tantangan yang ada di sini akan berbeda jika dibandingkan dengan apa yang biasa saya hadapi sebelumnya. Namun saya siap dan antusias untuk menjawab tantangan ini,” kata Pejic dalam keterangan yang diterima Republika.co.id, Rabu (2/10).
Pejic mengaku sempat berdiskusi dengan manajemen dan juga presiden klub Erick Thohir. Pada satu bulan pertama, ia akan lebih banyak melakukan observasi, melihat apa saja yang perlu dibenahi dan ditingkatkan untuk membawa SM Pertamina ke arah yang lebih baik lagi.
Ia menegaskan, terlalu dini untuk berkomentar tentang pemain atau kualitas kompetisi di Indonesia. "Saya sudah melakukan riset, namun saya tidak akan mengomentari apa pun untuk saat ini. Saya di sini untuk bekerja, dan itu yang akan saya lakukan segera,” kata dia.
Dalam kariernya Pejic banyak menghabiskan waktunya melatih klub-klub di Balkan dan Eropa Tenggara seperti Serbia, Georgia, Bosnia, Makedonia, dan Montenegro. Terakhir, Pejic tercatat sebagai pelatih kepala BC Vera (Georgia) yang berhasil meraih gelar juara A-League Georgia musim 2019 lalu. Sementara di level internasional, Pejic sempat menukangi tim nasional Iran U-18 pada 2014.
Sebelum aktif melatih pada tahun 2002, Pejic dulunya merupakan pemain profesional di Serbia dan Yugoslavia pada 1982-2001. Dalam karier bermainnya, Pejic yang bermain di posisi small forward sempat juga dilatih oleh Rajko Toroman yang saat ini menukangi tim nasional Indonesia.
Pelatih SM Pertamina musim lalu, Youbel Sondakh, akan tetap bersama tim nasional Indonesia pada musim 2020. Youbel sudah bergabung bersama timnas dan saat ini sedang mendampingi tim bertanding di Piala Raja Jogja Istimewa 2019, di GOR Among Rogo, Yogyakarta.
Erick Thohir mengatakan, selama tiga tahun terakhir, SM Pertamina kehilangan beberapa pemain yang pensiun dari tim, seperti Christian Ronaldo Sitepu, Rony Gunawan, dan Vamiga Michel. Hingga, hanya tersisa pemain-pemain muda di tim Satria Muda. Ditambah lagi pada musim kompetisi mendatang timnas basket Indonesia akan berkompetisi secara penuh di liga, membuat empat hingga enam pemain SM Pertamina tak bisa membela klub karena harus memperkuat tim Merah-Putih.
“Kehadiran tim nasional dalam liga merupakan realitas yang harus kita dukung, tetapi Satria Muda sendiri harus tetap berkembang. Melihat situasi ini, di mana banyak pemain muda yang ada di tim Satria Muda, mengapa tidak sekalian kami perbaiki fundamental dari pemain-pemain kami supaya dalam 1-2 tahun ke depan, mereka bisa lebih siap lagi,” kata Erick.
Ia mengatakan, ini kesempatan bagi pemain-pemain seperti Sandy Ibrahim, Christian Gunawan, Rizal Falconi, Krsitian Liem, dan pemain-pemain lain yang menit bermainnya terbatas untuk membangun kemampuan mereka supaya dapat bermain dengan lebih baik.
“Secara umum, basket modern saat ini mengalami perubahan gaya permainan. Seperti pada Piala Dunia FIBA yang lalu, Amerika Serikat yang dihuni pemain-pemain berbakat sempat keteteran ketika menghadapi tim-tim dari Eropa dan Amerika Latin yang menggunakan sistem bermain kolektif. Mengapa Satria Muda tidak bisa mempelajari sistem-sistem baru yang baik, dan kami menjadi tempat pengembangan juga agar dapat berkontribusi kembali bagi basket nasional, tidak hanya pemain, namun juga sistem permainannya,” tegas Erick.
Nama Lengkap : Milos Pejic
Tempat, tanggal lahir : Vrnjačka Banja, Yugoslavia 22 Oktober 1968
Umur : 50 tahun
Kewarganegaraan : Serbia
Karir Sebagai Pelatih:
1. 2002-2006 Mašinac (Serbia)
2. 2006-2008 Sloga (Serbia)
3. 2008-2009 Borac Banja Luca (Bosnia)
4. 2009-2010 Sloga (Bosnia, Juara 2009)
5. 2010-2013 Radnički FMP (Serbia, Juara Piala Liga 2011 & 2012)
6. 2013-2014 Tim nasional Iran U-18 (Juara kejuaraan WABA U-18 2014)
7. 2014-2015 Kožuv (Makedonia)
8. 2015-2016 Vršac Swisslion (Serbia)
9. 2016-2017 Lovćen 1947 (Montenegro)
10. 2017-2018 Bosna Royal (Bosnia)
11. 2018-2019 BC Vera (Georgia, Juara A-League)
12. 2019- Satria Muda Pertamina