REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meski kepala keluarga (KK) yang belum memiliki jamban terus menurun, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat sekitar 22 persen KK di berbagai wilayah Indonesia belum memiliki jamban. Akibatnya mereka melakukan buang air besar (BAB) sembarangan.
"Sebenarnya KK yang belum miliki jamban terus menurun. Sebelumnya hanya 60 persen yang punya dan sekarang 78 persen KK di kabupaten/kota di Indonesia telah memiliki jamban. Tinggal 22 persen KK yang belum memiliki jamban," ujar Menteri Kesehatan Nila F Moeloek saat ditemui usai memberi penghargaan kepada 19 Bupati/walikota yang telah berhasil menjalankan sanitasi total berbasis masyarakat (STBM), di Jakarta, Rabu (2/10).
Karena belum memiliki jamban, dia melanjutkan, banyak masyarakat yang melakukan buang air besar (BAB) sembarangan. Karena itu, pihaknya terus memberikan edukasi kesehatan pada masyarakat yang belum memiliki jamban bahwa perilaku ini harus diubah.
Pihaknya terus memberikan pengertian-pengertian mengenai hal ini dan mengingatkan supaya jangan BAB sembarangan. Kendati demikian, Nila menegaskan persoalan ini tidak bisa diselesaikan di kesehatan atau hilir saja.
"Karena ini masalah dari hulu. Jadi dibutuhkan semua harus kerja sama antara Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan pemerintah daerah di kabupaten/kota hingga perusahaan," ujarnya.
Pihaknya juga memberikan apresiasi penghargaan pada pemerintah daerah di beberapa wilayaj yang berkomitmen memfasilitasi penyediaan jamban untuk warganya.