REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU) mengapresiasi atas terjalinnya kembali Kerja Sama Manajemen (KSM) antara Sriwijaya Group dan Garuda Indonesia Group. Dengan hal itu, maka dapat dipastikan kalau Sriwijaya Air dapat melayani penumpangnya kembali dengan aman.
Direktur Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara Kementerian Perhubungan, Capt Avirianto mengatakan, untuk menjamin keamanan dan keselamatan penerbangan, DKPPU sebagai regulator akan selalu melakukan pengawasan secara rutin kepada semua maskapai yang dimiliki oleh Sriwijaya Air Group.
"Dan hingga Rabu (2/10), pesawat Sriwijaya Air yang sebelumnya dinyatakan tidak beroperasi akan kembali melayani penumpang. Hal tersebut karena GMF Aero Asia berkomitmen untuk senantiasa memberikan kebutuhan teknis layanan operasional Sriwijaya Air Group," kata Capt Avirianto dalam siaran persnya yang diterima Republika.co.id, Rabu (2/10).
Dia juga menegaskan, bahwa dengan ada jaminan dari GMF Aero Asia tersebut, maka para calon penumpang tidak perlu khawatir lagi. Sebab, semua pesawat dari Sriwijaya Air telah dapat digunakan.
Tidak hanya dengan GMF Aero Asia saja, untuk menjamin keamanan dan keselamatan penerbangan, DKPPU juga melakukan inspeksi kelaikan pesawat dengan menerjunkan sejumlah inspektur yang resmi dan kompeten.
Seperti yang diketahui bahwa Garuda Indonesia Group menyepakati komitmen bersama untuk terus melanjutkan KSM dengan pemegang saham Sriwijaya Air Group. Kesepakatan bersama ini sejalan dengan komitmen awal sinergi KSM dalam memperkuat kinerja operasi Sriwijaya Air Group sekaligus mendukung terbentuknya ekosistem industri penerbangan yang sehat.
Dan, kesempatan tersebut Direktur Utama GMF AeroAsia Tazar Marta Kurniawan menyampaikan, bahwa pihaknya akan terus mendukung layanan operasional penerbangan Sriwijaya Group. “Sejalan dengan komitmen seluruh pihak dalam mengedepankan aspek keselamatan penerbangan, GMF Aero Asia berkomitmen untuk senantiasa memberikan kebutuhan teknis layanan operasional Sriwijaya Air Group,” katanya