Kamis 03 Oct 2019 10:32 WIB

Pemkab Banyuwangi Latih ASN Jadi Humas Daerah

Acara ini menghadirkan pemateri Bane Raja Manalu dan Noudhy Valdryno.

Pemkab Banyuwangi menggelar kelas komunikasi publik bagi ratusan aparatur sipil negara (ASN) daerah, Rabu (3/10).
Foto: Pemkab Banyuwangi
Pemkab Banyuwangi menggelar kelas komunikasi publik bagi ratusan aparatur sipil negara (ASN) daerah, Rabu (3/10).

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI - Pemkab Banyuwangi menggelar kelas komunikasi publik bagi ratusan aparatur sipil negara (ASN) daerah. Kelas ini digelar untuk membekali para ASN agar bisa menjadi PR (public relation) atau humas yang mengabarkan berbagai hal positif tentang daerah. 

Acara ini diikuti ratusan ASN yang terdiri atas para kepala sekolah SD dan SMP se-Banyuwangi, segenap lurah dan camat serta kepala puskesmas se-kabupaten di pendopo Banyuwangi, Rabu (2/10). Acara ini menghadirkan pemateri dari CEO Magna Indonesia Bane Raja Manalu dan pegiat sosial media Noudhy Valdryno.

Bupati Abdullah Azwar Anas mengatakan kemajuan Banyuwangi saat ini tidak bisa dilepaskan dari kondisi daerah yang kondusif dan terjaga keamanannya. Situasi ini bisa tercipta berkat semua pihak yang terus menjaga imej positif daerah.

“Saya berterima kasih kepada seluruh warga Banyuwangi dan khususnya kepada ASN yang terus menjaga image positif daerah. Semua kemajuan ini adalah himpunan keberhasilan dari kerja semua ASN bersama seluruh rakyat Banyuwangi,” kata Bupati Anas.

Anas mengatakan ASN harus bisa menjadi PR yang mengabarkan kebaikan dan hal positif bagi Banyuwangi. Karena ASN menjadi pagar bagi kemajuan Banyuwangi yang tengah tumbuh dan berkembang. “ASN jadi garda terdepan bagi setiap kabar positif yang ada di daerah,” katanya.

CEO Magna Indonesia Bane Raja Manalu mengatakan ASN memiliki peran penting dalam membangun citra positif daerah. Karena setiap ASN berpotensi menjadi humasnya daerah melalui kanal media sosial yang dimiliki.

“Saat ini media sosial punya peran yang signifikan dalam membangun awareness orang, baik itu facebook, instagram dan lainnya. Maka gunakanlah media sosial yang bapak ibu miliki sebagai media promosi bagi Banyuwangi,” kata Bane saat menyampaikan materinya.

Bane mengatakan, tidak sulit untuk memutuskan konten atau materi apa yang ingin disampaikan lewat sosial media yang kita miliki. Salah satunyanya adalah mengandung daya tarik. Banyuwangi sendiri dinilai Bane memiliki segudang daya tarik untuk disiarkan kepada publik.

“Banyuwangi punya 99 calendar event yang sangat menarik untuk dipromosikan ke khalayak luas. Banyuwangi juga Banyak destinasi wisata indah yang sangat patut untuk dibagikan informasinya. Termasuk destinasi wisatanya, seperti Taman Gandrung Terakota. Saya upload sekali saja, langsung banyak teman yang pengen ke Banyuwangi," kata Bane.

"Dan jangan takut kontennya menarik atau tidak, karena sesuatu yang buat kita biasa, bisa menjadi luar biasa bagi orang lain," tuturnya.

Sementara itu terkait konten, pegiat sosial media Noudhy Valdryno memberikan tips bagaimana membuat sebuah konten  bisa berhasil mendapatkan perhatian dari pemirsanya. Yakni konten harus interaktif, mau terlibat langsung saat muncul pertanyaan ataupun komentar. Konten juga harus otentik, terlihat lebih natural, tidak terlalu direka dan sederhana.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement