REPUBLIKA.CO.ID, LEMBANG - Sebagian bangunan dan atap ruangan kelas 5 SDN 3 Gudangkahuripan, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung ambruk. Akibatnya, aktivitas belajar siswa kelas 5 menjadi terganggu hingga akhirnya dipindahkan bersama kelas 3. Sementara itu, aktivitas belajar siswa kelas 6 dipindahkan ke ruang guru sebab ruangan mereka juga berpotensi ambruk.
Salah seorang guru SDN 3 Gudangkahuripan, Siti Prihatin (56) mengungkapkan pasca ambruknya sebagian bangunan dan atap ruangan kelas 5, aktivitas belajar mengajar dipindahkan. Menurutnya, siswa kelas 5 dipindah ke kelas 3 dan kelas 6 ke ruangan guru.
"Kelas 5 ambruk dan kelas 6 berpotensi ambruk karena kayunya terhubung. Tiap semester sudah mengajukan dana renovasi tapi belum ada tindak lanjut. Paling UPT pernah ngecek saja," ujarnya saat ditemui di sekolah, Kamis (3/10).
Ia mengungkapkan aktivitas belajar mengajar tetap berjalan meski sedikit terganggu dengan adanya ruangan yang ambruk. Selain itu, pihaknya berinisiatif memasang tali plastik membatasi anak-anak dekat ke bangunan yang ambruk.
"Rencananya kami mau pinjam ruangan ke SDN 2 Gudangkahuripan. Tapi kalau gak dikasih kita mau belajar di lapangan sekolah saja," katanya. Ia mengungkapkan, saat kondisi ruangan sudah rusak sempat menggunakan bambu sebagai penyangga.
Siti mengatakan pihaknya tidak bisa menggunakan dana bantuan operasional sekolah (BOS) untuk renovasi. Sebab sudah digunakan untuk memperluas ruangan perpustakaan yang sekarang digunakan sebagai ruang kelas.
Salah seorang siswa kelas 5, Haikal (10) mengaku akibat ambruknya ruangan kelas 5 aktivitas belajar menjadi terganggu. Sebab saat ini belajar disatu ruangan dengan kelas 3. Selain itu, ia mengaku merasa tidak nyaman.
"Belajar keganggu, kadang berisik jadi gak nyaman," katanya.