Kamis 03 Oct 2019 16:56 WIB

Profesor Australia Kagumi Fondasi Keluarga Khas Indonesia

Fondasi keluarga Indonesia berakar pada religiusitas.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi sekeluarga mengaji, mengaji sekeluarga, mengaji bersama, ngaji bersama
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Ilustrasi sekeluarga mengaji, mengaji sekeluarga, mengaji bersama, ngaji bersama

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Profesor dari University Of New Castle Australia, Alan Hayes AM, memuji ide-ide kebaikan yang ditanamkan para orang tua di Indonesia kepada anak-anaknya. Hal ini dia sampaikan dalam Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) 2019 di Jakarta, Kamis (3/10).

Hayes mengatakan, keluarga adalah skup terpenting dalam mengkomunikasikan keyakinan dan kerukunan. Indonesia merupakan negara penganut prinsip agama Ibrahim yang memiliki tradisi religiusitas yang kuat. "Kekuatan utama orang Indonesia terbangun dari fondasi keluarga dan komunitas yang cukup agamis" kata Hayes.

Baca Juga

Menurut Hayes, di tengah kehidupan yang heterogen, masyarakat Indonesia telah memiliki resistensi dalam tingkat tertentu dari gangguan paham intoleransi dan anti pluralisme. 

Namun dia mengakui, toleransi beragama di Indonesia bisa dibilang belum sepenuhnya baik. "Masih ada saja kasus-kasus yang menodainya, seperti pengrusakan rumah warga yang mengeluhkan pengeras suara azan di Tanjungbalai, Sumatra Utara pada Juli 2016 lalu," lanjutnya.  

Menurut dia, keluarga memiliki peranan penting dalam membentuk karakter seorang anak. Sebagai suatu sistem sosial terkecil, keluarga menanamkan nilai-nilai moral dalam kepribadian yang menjadi dasar mentalitas seseorang. “Keluarga memiliki fungsi kompleks yang tidak hanya mengenai produksi dan konsumsi, tetapi juga mental dan spiritual,” kata dia.  

Di negara Indonesia yang masyarakatnya agamis dan pranata sosialnya cukup kuat, menurut Hayes, keluarga memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk karakter seorang anak.

Hayes merupakan profesor yang mengepalai Family Action Center di The University Of Newcastle Australia. Dia juga memegang Hayes Family Foundation, sebuah lembaga yang membantu konsultasi bagi keluarga yang membutuhkan bantuan.

AICIS adalah forum kajian keislaman yang telah berjalan sejak 19 tahun lalu. Pada AICIS ke-19 ini, sekitar 1.700 sarjana studi Islam berkumpul di Indonesia pada 1-4 Oktober 2019. Pertemuan ini membahas 450 paper dari 1.300 yang diseleksi. Berbagai tema mengenai Islam dan era digital dibahas di forum AICIS kali ini.

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement