REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Staf Presiden Moeldoko menepis anggapan bahwa lembaga yang ia pimpin mengomandoi buzzer pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi). Bahkan Moeldoko mengaku sempat mengimbau kepada stafnya di KSP untuk menghindari penyampaian aspirasi dengan cara kerja seperti buzzer.
"Justru kita KSP itu mengimbau 'sudah kita jangan lagi seperti itu'. Beberapa kali saya sudah ngomong kan, janganlah kita politik yang kita kembangkan itu, kalau saya boleh mengatakan politik kasih sayang. Nah itu lebih bagus," kata Moeldoko, Kamis (3/10).
Moeldoko juga meminta buzzer, baik pendukung pemerintah atau pendukung opsisi, untuk menahan diri dalam berkomentar di media sosial. Pernyataannya ini menyusul munculnya rumor yang menyebutkan bahwa sosok Moeldoko dekat dengan para buzzer pendukung Presiden Jokowi.
Moeldoko meminta buzzer untuk lebih bijak dalam memilih diksi dalam berkomentar tanpa harus saling menjelekkan satu sama lain. Bahkan Moeldoko memandang peran buzzer sudah selayaknya ditinggalkan lantaran pesta demokrasi sudah rampung.
"Tapi menurut saya yang paling penting perlu ada kesadaran bersama lah kita semuanya menurunkan tensi, kemudian kita tata ulang lah cara berkomunikasi," jelas Moeldoko.