REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Tim satelit Persib Bandung, Blitar Bandung United, dipastikan terdegradasi dari kompetisi Liga 2 2019. Hasil minor yang diterima Blitar Bandung United sejauh ini membawa tim ke posisi buncit klasemen.
Meskipun masih menyisakan dua pertandingan lagi, Blitar Bandung United sudah dipastikan degradasi. Pelatih Persib Robert Rene Alberts buka suara mengenai tim yang juga turut dibentuknya.
"Tentu itu bukan hal yang diharapkan, tapi itu kembali pada terbatasnya waktu yang diberikan untuk melakukan seleksi dan mayoritas pemain sudah bergabung dengan tim lain. Rencana bertahan di Liga 2 tidak berjalan," kata Robert di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Kota Bandung, Selasa (30/9).
Di awal kompetisi, Robert turut mengatur soal pemilihan pelatih. Sayangnya, pelatih saat itu, Liestiadi gagal mengangkat prestasi Blitar Bandung United.
Ketika putaran kedua dimulai, Persib meminjamkan pemainnya, Wildan Ramdani, Muchlis Hadi, Puja Abdillah, dan Agung Mulyadi. Bahkan Persib juga meminjamkan Budiman menjadi pelatih untuk menggantikan Liestiadi yang mundur dari kursi pelatih.
"Sekarang bagaimana caranya untuk bangkit dan secepat mungkin kembali ke Liga 2. Jadi ini pekerjaan yang harus segera dikerjakan, bagaimana membangun tim yang kuat pada musim depan supaya kembali ke Liga 2," kata Robert.
Rencana awal pembentukan tim satelit memang untuk memberikan jam terbang bagi pemain muda Persib. Sayangnya, hal tersebut gagal dilakukan karena tidak adanya regulasi mengenai tim satelit. Sehingga pemain muda baru masuk pada paruh musim.
Di sisi lain, Robert mengakui belum meninjau lebih jauh mengenai pemainnya yang dipinjamkan ke Blitar United. Ia harus mengambil langkah tepat mengenai nasib keempatnya. "Apa yang harus dilakukan itu berdasarkan peraturan kompetisi, apakah kami masih harus mendaftarkan tujuh pemain U-23 untuk musim depan atau tidak. Jadi kami harus memperhatikan itu untuk mengambil langkah yang logis," katanya.