REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) menggelar rapat paripurna penentuan calon ketua MPR pukul 19.40 WIB. Setelah 20 menit sidang paripurna berjalan, sidang paripurna diputuskan diskors hingga pukul 19.50 WIB.
"Untuk tidak berlambat-lambat supaya ikan cepat ikan gabus, makin cepat nakin bagus, sidang ini saya skors sampai jam 20.50 WIB," kata pimpinan sidang Abdul Wahab Dalimunthe, Kamis (3/10).
Sebelumnya, usulan skors tersebut disampaikan oleh Fraksi Partai Gerindra Elnino Husein Mohi. Elnino meminta para pimpinan fraksi melakukan lobi hingga pukul 21.00 WIB.
"Supaya musyawarah mufakatnya sempurna kami minta waktu ada lobi-lobi paling cepat sampai jam 9 supaya bener-bener ada kebersamaan," kata Elnino.
Namun, Fraksi Partai Golkar keberatan dengan permintaan skors tersebut. Sekretaris Fraksi Partai Golkar Idris Laena mengatakan dalam rapat musyawarah tersebut telah disepakati bahwa delapan fraksi dan kelompok DPD telah bulat mendukung Bambang Soesatyo sebagai calon ketua MPR.
"Tolong pimpinan sampaikan agar dipahami," ujarnya.
Sementara itu politikus Partai PDIP Ahmad Basarah sepakat dengan usulan Fraksi Partai Gerindra. Lagipula, lanjut Basarah, dirinya telah mendapat kabar Fraksi Partai Gerindra sepakat untuk dilakukan musyawarah.
"Saya kira menunggu hanya satu jam untuk sempurna demokrasi pancasila yang musyawarah mufakat itu saya kira bukanlah ongkos yang tidak teelalu mahal,\" kata Basarah.
Untuk diketahui rapat paripurna dihadiri 383 dari 711 anggota MPR. Sembilan calon pimpinan MPR juga terlihat hadir. Diantaranya adalah Ahmad Basarah (PDIP), Bambang Soesatyo (Golkar), Jazilul Fawaid (PKB). Kemudian Lestari Moerdijat (Nasdem), Hidayat Nur Wahid (PKS), Syarief Hasan (Demokrat), Zulkifli Hasan (PAN), Arsul Sani (PPP), dan Fadel Muhammad (DPD). Namun hingga berita ini ditulis Ahmad Muzani (Geindra) belum hadir di ruang sidang.