REPUBLIKA.CO.ID, OSLO -- Pendapatan Norwegian Air per penumpang tumbuh kurang dari yang diharapkan pada bulan September. Namun, pesawatnya terisi dengan kecepatan lebih dari tahun lalu.
Berdasarkan laporan lalu lintas bulanan operator pada Jumat (4/10), disebutkan pendapatan maskapai ini, atau pendapatan per penumpang yang diangkut dan kilometer yang diterbangkan, naik menjadi 0,39 crown Norwegia (Rp 815) pada September dari 0,38 crown setahun sebelumnya, di bawah 0,40 crown yang diperkirakan sebelumnya.
Perusahaan ini berada di jalur untuk mencapai target pemotongan biaya sebesar 2 miliar crown tahun ini, kata CEO Norwegian Air Geir Karlsen dalam sebuah pernyataan. "Prospek ke depan menjanjikan, dan untuk musim dingin mendatang, kami telah menyesuaikan portofolio rute dan kapasitas kami untuk memastikan bahwa kami berada dalam posisi yang baik untuk memenuhi permintaan aktual," kata Karlsen.
Maskapai penerbangan bertarif rendah terbesar ketiga di Eropa ini berdalih tahun ini untuk memprioritaskan laba di atas pertumbuhan. Namun rencana tersebut terhambat oleh grounding pesawat Boeing 737 MAX dan masalah teknis dengan mesin Rolls Royce ada Boeing 787.
Pemegang obligasi Norwegian setuju bulan lalu untuk menunda pembayaran 380 juta dolar AS utang hingga dua tahun, dalam upaya terbaru perusahaan untuk mengatasi masalah keuangannya.
Sederetan maskapai penerbangan Eropa berhenti beroperasi dalam dua tahun terakhir, termasuk bangkrutnya Aigle Azur, Adria Airways dan biro perjalanan Thomas Cook baru-baru ini, tetapi Norwegian telah mengamankan dana dari pemegang saham untuk tetap bertahan.