REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penonton Indonesia rupanya gemar menyimak tayangan streaming bergenre komedi dan horor. Chief Content Officer Hooq Jennifer Batty mengatakan, film dan serial dengan dua genre tersebut memiliki tingkat popularitas tinggi di platformnya.
"Indonesia punya banyak film horor dengan kualitas, cara bercerita, dan nilai produksi yang baik. Dengan platform kami, pengguna bisa menonton apa saja tetapi genre ini sangat digemari. Begitu pula tayangan komedi yang membuat semua orang tertawa," ujarnya.
Hooq tidak menyia-nyiakan minat besar penonton tersebut. Layanan video-on-demand yang menyasar pasar Asia itu mengumumkan 19 tayangan orisinal di Indonesia, Thailand, Filipina, dan Singapura, bertajuk "Hooked on a SEA of Stories".
Sebanyak 14 tayangan orisinal merupakan kerja sama dengan rumah produksi Indonesia. Terdapat delapan proyek dalam format hibrida yang bermitra dengan MD Entertainment, terdiri dari empat film dan serial yang saling berhubungan dan bakal rilis pada 2020.
Selain tayangan orisinal, Hooq menggandeng MD juga menghadirkan film-film blockbuster secara ekskusif. Deretan judul yang bisa disimak di Hooq, yaitu Sunyi, Danur 3: Sunyaruri, Twivortiare, dan Habibie & Ainun 3.
Dengan Starvision, ada tiga serial yang disiapkan yaitu dua musim Cek Toko Sebelah (salah satunya tayang Desember 2019) dan satu musim serial Yowis Ben (Februari 2020). Bersama Marawa, Hooq menghadirkan musim kedua serial kriminal Brata awal 2020.
Saat ini, kompetisi komedi tunggal Stand Up Comedy Battle Indonesia besutan Telkomsel dan SingTel sedang tayang di Hooq. Ada pula talk show mingguan In My Humble Opinion (IMHO) kolaborasi Hooq dengan Vice Media.
"Kami memproduksi lebih banyak tayangan orisinal di Indonesia daripada negara lain karena masyarakat di Indonesia selalu bersemangat menyimak konten dan ingin terus menonton produksi baru," kata Jennifer.