REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Handi Riza mengaku prihatin melihat kondisi politik saat ini. Sebab, partai koalisi Pemerintah cenderung sedang membagi kekuasaannya.
Ia mengatakan kekuasaan yang terbentuk akhirnya adalah kekuasaan hanya dipegang oleh partai pendukung pemerintah. "Kami khawatir, kedepannya fungsi checks and balances yang seharusnya dilakukan parlemen terhadap Pemerintah akan kurang terlihat," ujar Handi Riza saat dihubungi Republika.co.id, Sabtu (5/10).
Akibatnya, lanjut Handi, peran dan fungsi parlemen akan semakin lemah. Peran tersebut di antaranya menyusun anggaran, membuat peraturan perundang-undangan dan melakukan kontrol terhadap pembangunan.
Ia menambahkan kondisi ini tidak hanya membahayakan demokrasi bangsa ini, tetapi juga pembangunannya. Untuk itu, Handi menegaskan, PKS tetap akan kritis dan konstruktif kepada pemerintah.
Dengan demikian, ia mengatakan, tetap ada yang melakukan kontrol terhadap pemerintah. Ia juga berharap masih ada partai lain yang tetap menjalankan fungsi dengan baik.
"Kami berharap masih ada partai-partai yang tetap kritis dan konstruktif terhadap jalannya Pemerintahan, sehingga fungsi kontrolnya masih tetap berjalan," tutur Handi Riza.
Seluruh kursi ketua di parlemen diisi oleh pendukung pemerintah. Mulai dari ketua DPR RI duduki oleh elite PDI Perjuangan, Puan Maharani, ketua MPR RI dijabat politikus Partai Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet). Bahkan, Ketua DPD RI Nyalla Mattalitti merupakan pendukung Presiden Joko Widodo.