REPUBLIKA.CO.ID, KOLAKA -- Kementerian Pertanian berkomitmen penuh mendorong pengentasan kemiskinan pedesaan. Salah satu programnya adalah Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera (Bekerja).
Bekerja merupakan paket kebijakan pro rakyat yang bersifat produktif. Sasaran program ini adalah rumah tangga miskin pertanian (RTMP). Berdasarkan data BPS persentase penduduk miskin di Indonesia pada semester 1 tahun 2019 tercatat 9,41 persen atau turun 0,41 persen dibanding periode yang sama tahun 2018 lalu.
Jika dibandingkan dengan tahun 2014, angka kemiskinan nasional turun hingga 1,84 persen sehingga mencatatan Indonesia mampu menekan kemiskinan hingga tinggal satu digit. Dari hasil verifikasi dan validasi terhadap data rumah tangga miskin yang dikeluarkan oleh Dinas Sosial Kabupaten Kolaka, terseleksi sebanyak 1.415 rumah tangga sebagai penerima manfaat program Bekerja 2019 sub sektor hortikultura.
"Adapun paket bantuan yang diberikan kepada setiap RTMP berupa paket benih dan sarana produksi untuk komoditas sayuran daun dan durian," ujar Liferdi saat acara launching Bekerja di Desa Puubunga, Kecamatan Baula, Kolaka, Kamis (3/10).
Liferdi menjelaskan, pihaknya memberikan jenis sayuran daun yang mudah dibudidayakan cepat menghasilkan. Mulai dari kangkung, bayam, sawi hijau/caisim, paria, ketimun, kacang panjang, oyong/gambas, buncis dan jagung manis. Untuk kategori tanaman tahunan, diberikan benih durian. Sementara kategori ternak, diberikan bibit ayam sebanyak 50 ekor tiap RTMP.
Dalam kesempatan itu, Liferdi memaparkan bahwa program Bekerja Hortikultura telah digulirkan sejak 2018. Saat ini jumlah penerima manfaatnya tercatat 56.023 orang. Tersebar di 11 provinsi dan 14 kabupaten seluruh Indonesia. "Kabupaten Kolaka menjadi salah satu kabupaten terpilih untuk percontohan program pengentasan kemiskinan berbasis pertanian," cetus dia.
Liferdi menambahkan, konsep dari program Bekerja sejatinya sederhana namun efektif dan tepat guna. Setiap RTMP diberikan bantuan paket kegiatan produktif sehingga diharapkan mampu mencukupi konsumsi hariannya dan meningkatkan pendapatan.
"Caranya itu tadi. Melalui budidaya sayuran, budidaya durian, tanaman perkebunan serta pemeliharaan ternak ayam. Untuk jenis durian yang diberikan adalah varietas unggul. Disesuaikan untuk agroklimat setempat," jelas Liferdi.
Dalam jangka pendek, rinci Liferdi, masyarakat bisa memperoleh hasil dari bertanam sayuran. Pun untuk jangka menengah, mereka dapat mendapat hasil dari telur ayam.
"Sementara jangka panjang bisa memperoleh hasil dari penanaman buah durian. Kami berharap selain meningkatkan pendapatan, hasil dari budidaya sayuran dan beternak ayam, program Bekerja ini bisa meningkatkan status gizi keluarga penerima manfaat," pungkasnya.
Acara launching Bekerja di Desa Puubunga, Kecamatan Baula, Kolaka, Kamis (3/10). (Humas Kementan)
Ditjen Hortikultura diapresiasi
Pemerintah Kabupaten Kolaka mengapresiasi program Bekerja yang digulirkan Menteri Pertanian, Amran Sulaiman. Program ini dinilai ikut membantu Pemkab Kolaka dalam mengurangi tingkat kemiskinan.
Berdasar data BPS Kabupaten Kolaka, prosentase angka kemiskinan tahun 2018 sebanyak 15,65 persen atau sekitar 25 ribu jiwa. "Angka tersebut atau mampu diturunkan 0,44 persen dari tahun 2017 yang mencapai 16,09 persen," ujar Asisten Daerah II Pemkab Kolaka, Mustajab saat memberikan sambutan.
Mustajab memaparkan, tren penurunan angka kemiskinan di Kolaka tersebut memacu semangat pihaknya untuk bekerja lebih keras lagi untuk menggulirkan program-program strategis. "Salah satunya mendukung Program Bekerja Kementan. Kami mengapresiasi betul karena sangat membantu," ungkap Mustajab.
Dia menyebut konsep Bekerja kelihatan sederhana tapi sangat menarik. Setiap rumah tangga miskin diberikan paket bantuan kegiatan produktif pertanian. "Diharapkan melalui program ini, out put nya mereka bisa mendapatkan tambahan penghasilan jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Ini luar biasa. Kami harap bisa dicontoh untuk direplikasi," lanjut Mustajab.
Dalam kesempatan itu, Mustajab mengatakan kalau di Kabupaten Kolaka mempunyai beragam potensi pertanian, aneka tambang dan perkebunan yang melimpah. "Potensi tersebut sangat memungkinkan untuk dikelola sebaik-baiknya untuk kesejahteraan seluruh masyarakat Kolaka. Termasuk sektor pertanian hortikultura," pungkasnya.