Sabtu 05 Oct 2019 20:10 WIB

BUP akan Digenjot untuk Menumbuhkan Ekonomi Nasional

BUP menjadi fokus konsesi KSOP Kotabaru-Batulicin dan PT Pelabuhan Swangi.

Rep: Erdy Nasrul/ Red: Muhammad Hafil
Kepala Kantor Kesyahbandaran Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Kotabaru-Batulicin Capt M Hermawan dan Direktur Utama PT Pelabuhan Swangi Indah, Krismarsyaf Tamba menandatangani kerja sama konsesi di Hotel Des Indes Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (5/10).
Foto: Dok Republika
Kepala Kantor Kesyahbandaran Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Kotabaru-Batulicin Capt M Hermawan dan Direktur Utama PT Pelabuhan Swangi Indah, Krismarsyaf Tamba menandatangani kerja sama konsesi di Hotel Des Indes Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (5/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Usaha Pelabuhan (BUP) diharapkan menstimulus pertumbuhan ekonomi nasional. Pengelolaannya akan menyerap banyak tenaga kerja dan lokasinya menjadi tempat penyimpanan berbagai komoditas baik dari dalam maupun luar negeri.

BUP juga berperan untuk mendistribusikan komoditas ke berbagai wilayah. Ada banyak peranan yang dapat dimainkan BUP untuk berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Juga

Untuk mengoptimalkan peranan BUP, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Kotabaru-Batulicin, Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan menandatangani perjanjian konsensi dengan PT Pelabuhan Swangi Indah.

Penandatangan dilakukan Kepala Kantor Kesyahbandaran Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Kotabaru-Batulicin Capt M Hermawan dengan Direktur Utama PT Pelabuhan Swangi Indah, Krismarsyaf Tamba, di Hotel Des Indes Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (5/10).

BUP PT Pelabuhan Swangi Indah akan menstimulus BUP swasta lainnya, terutama dari Kalimantan Selatan, untuk turut berinvestasi di bidang kepelabuhanan di Kotabaru-Batulicin. “Terlebih saat ini kita ketahui Provinsi Kalimantan Selatan akan menjadi salah satu wilayah penopang Ibu Kota Baru yakni di Kalimantan Timur,” ujar Hermawan.

Pihaknya berharap kerja sama ini dapat bermanfaat bagi pertumbuhan perekonomian nasional, khususnya kepada masyarakat sekitar. Di antaranya berupa penyerapan tenaga kerja, serta usaha mikro dan makro. Sehingga kondisi ini pada akhirnya akan berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi secara nasional dari sektor pelabuhan.

Sementara itu, Direktur Utama PT Pelabuhan Swangi Indah, Krismarsyaf Tamba mengatakan perjanjian konsensi merupakan bentuk kepastian bagi swasta yang bergelut di bidang kepelabuhan. Perjanjian juga merupakan bukti adanya persaingan bisnis yang sehat, karena tidak ada monopoli dalam bisnis ini, siapapun swasta yang memiliki Badan Usaha Pelabuhan dapat mengembangkan bisnisnya dengan menggandeng pemerintah sebagai rekan bisnis.

Hal ini membuka peluang bagi pengusaha, khususnya putera daerah untuk mengembangkan bisnisnya di bidang usaha pelabuhan. "Tentunya berimbas pada peningkatan perekonomian masyarakat daerah setempat," sambung Krismarsyaf.

Pelabuhan saat ini dinilai sangat strategis dalam pertumbuhan industri dan perdagangan, serta merupakan suatu entitas usaha yang memberikan kontribusi bagi pembangunan nasional. Untuk mengoptimalkan peran itu, PT Pelabuhan Swangi Indah kemudian berdiri dan diharapkan mampu bersaing dengan jasa kepelabuhan lainnya yang sudah ada.

"Keutamaan jasa kami adalah lebih efisien, dalam artian kecepatan dan ketepatan. Dan tentunya tarif yang kami terapkan lebih bersaing. Hal ini diharapkan dapat menarik minat pengguna jasa kepelabuhan," ujarnya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement