REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koordinator Save Our Soccer (SOS) Akmal Marhali menegaskan pentingnya peran pendukung klub sepak bola Indonesia dalam pemilihan Ketua Umum PSSI sebelum Kongres PSSI, 2 November. Meski pendukung tak termasuk ke dalam struktur manajemen klub, Akmal menilai para suporter dapat menekan klub kesayangannya agar benar-benar memperhatikan kemajuan sepakbola nasional saat memilih ketua umum PSSI. Sebab berdasarkan statuta, perwakilan klub memperoleh hak bersuara dalam pemilihan langsung ketua umum PSSI.
"Dalam sisa waktu yang ada, suporter juga punya peran. Tekan klub untuk memilih perwakilan yang pantas sebelum 2 November. Tekanan adalah salah satu peran penting (suporter)," kata Akmal saat dihubungi Republika.co.id, Sabtu (5/10).
Jika wakil setiap klub memiliki integritas, Akmal meyakini hal-hal negatif seperti politik uang dalam pemilihan dapat dicegah. Sehingga, ketua yang terpilih benar-benar sosok yang dibutuhkan PSSI.
"Perlu ada juga pakta inetgiras dari para calon (ketua umum). Mereka harus bisa memisahkan kepentingan kelompoknya dengan masa depan sepak bola," ujar mantan wartawan olahraga tersebut.
Komite Pemilihan (KP) PSSI telah menerima berkas pendaftaran 10 bakal calon ketua umum hingga Kamis (3/1) pukul 23.59 WIB. Terdapat 20 nama bakal calon wakil ketua umum dan 91 nama bakal calon anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI 2019–2023.
Nantinya, KP PSSI akan melakukan verifikasi terkait semua dokumen yang diterima dan meminta bakal calon untuk melengkapi kekurangannya hingga 8 Oktober 2019.
Daftar nama bakal calon ketua umum PSSI
1. Arif Putra Wicaksono
2. Aven S-Hinelo
3. Benhard Limbong
4. Fary Djemy Francis
5. La Nyala Mahmud Mattaliti
6. Mochamad Iriawan
7. Rahim Soekasah
8. Sarman
9. Vijaya Fitriyasa
10. Yesayas Oktavianus