REPUBLIKA.CO.ID, LIVERPOOL -- Leicester City nyaris merusak tren kemenangan Liverpool pada ajang Liga Primer Inggris. Kedua kubu bertemu di Stadion Anfield, markas the Reds, Sabtu (5/10) malam WIB.
Tuan rumah unggul terlebih dahulu melalui aksi Sadio Mane pada menit ke-40. Sekitar 10 menit menjelang waktu normal berakhir, Leicester menyamakan kedudukan. Tembakan jarak dekat James Maddison merobek jala Adrian.
Petaka datang bagi tim tamu. Menjelang laga usai Marc Albrighton dinilai melanggar Mane di area terlarang.
Wasit Christopher Kavanagh lantas mengecek VAR. Sang pengadil memutuskan memberikan hadiah penalti untuk the Reds.
James Milner yang menjadi algojo menunaikan tugas dengan baik. Pelatih the Foxes, Brendan Rodgers mengaku tidak melihat jelas insiden timnya mendapat hukuman.
Namun Rodgers harus menelan pil pahit. "Sangat kecewa kebobolan penalti," kata juru taktik 46 tahun dikutip dari BBC, Ahad (6/10).
Rodgers melihat Mane lebih banyak terlibat dalam kontak dengan bek Leicester. Pada akhirnya ia memahami posisi wasit. "Ketika wasit mengeluarkan keputusan, sulit bagi mereka untuk membatalkannya," ujar dia.
Pelatih Liverpool Juergen Klopp mengakui timnya mendapat keberuntungan. Namun jika dilihat dari alur permainan, ia merasa anak asuhnya pantas mendapatkan kemenangan.
Sepanjang laga, skuat Merseyde Merah melancarkan tekanan ke gawang Leicester City. "Kami pantas mendapatkan tiga poin ini," tegas Klopp.
Hasil di Anfield membuat Liverpool nyaman di puncak klasemen Liga Primer Inggris. Pasukan the Reds mengantongi 24 poin dari delapan pertandingan.
Armada kota pelabuhan unggul delapan poin atas Manchester City di kursi runner-up. Hanya saja, City baru menyelesaikan tujuh laga.