Ahad 06 Oct 2019 06:00 WIB

Pemutaran Film Joker Mulai Timbulkan Keresahan

Pemutaran film Joker di New York diwarnai kegelisahan penonton di dalam teater.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Nora Azizah
Joaquin Phoenix, pemeran Joker.
Foto: AP
Joaquin Phoenix, pemeran Joker.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Insiden Batman 2012 lalu masih menyisakan kekhawatiran di teater New York hingga kini. Pasalnya dalam pemutaran film Joker terbaru yang dibintangi Joaquin Phoenix itu, diwarnai insiden yang cukup menakutkan bagi sebagian penonton pada akhir pekan pembukaannya.

Dalam sebuah laporan, seorang lelaki muda di sebuah teater di Times Square, Manhattan, bersorak keras sembari bertepuk tangan ketika scene mulai memasuki pembunuhan Joker. Mendengar itu, sontak para penonton lainnya mulai berteriak dan pergi dari teater tersebut lebih awal.

Baca Juga

"Aku takut. Saya yakin banyak orang lain yang juga takut, ”kata Nathanael Hood yang berada di lokasi seperti dilansir AP, Ahad (6/10).

Hood, yang menghadiri pemutaran "Joker" sore di AMC Empire 25 di Times Square, mengatakan bahwa gangguan mulai terjadi di kursi penonton ketika aksi di layar semakin intens.

“Sekitar setengah jalan ketika Joker mulai membunuh orang dan memonologinya tentang bagaimana masyarakat itu jahat, dia mulai bertepuk tangan dengan sangat keras dan tanpa henti selama beberapa menit.  Orang-orang mulai berteriak agar dia tutup mulut, tetapi dia terus bertepuk tangan dan bersorak seperti orang gila, ”kata Hood.

Sambung dia, lelaki tersebut semakin keras berteriak dan bertepuk tangan selama adegan tembak menembak. Bahkan menurut dia, beberapa orang juga telah memberitahunya untuk berhenti.

“Akhirnya keamanan datang dan menangkapnya. Dia masih diinterogasi di luar teater ketika kami keluar, ”kata Hood. Dia juga menambahkan, banyak polisi di sekitar teater.

Penonton bioskop lainnya, Etai Benson, mengatakan lelaki yang bersorak itu duduk di sampingnya sejak awal pemutaran film. Menurut Etai, lelaki tersebut terlihat menuangkan sebotol penuh alkohol ke dalam minuman.

"Perilaku pria itu membuat orang gelisah," katanya.

Ketika ditanya lebih lanjut, dia menambahkan bahwa lekaki tersebut lebih tampak seperti orang mabuk yang tidak berbahaya. Namun demikian, ketegangan dalam film semakin menjadi ketika orang tersebut meresahkan seisi studio.

Pemutaran film "Joker" yang merupakan kategori R, mencetak rekor box-office Oktober dengan pendapatan $ 13,3 juta. Film Warner Bros, yang disutradarai oleh Todd Phillips itu menyajikan latar belakang orang yang menjadi musuh klasik Batman, Joker.

Dibintangi oleh Joaquin Phoenix, yang memerankan tokoh Joker, seorang pria yang awalnya terganggu dengan tawa hingga kemudian menjadi seorang pembunuh.

Phillips berharap agar film tersebut mampu menginspirasi diskusi terkait, kekerasan dan perawatan orang dengan penyakit mental. Namun demikian, beberapa orang khawatir film itu dapat menginspirasi kekerasan, terutama setelah penembakan massal yang menewaskan 12 orang di teater Colorado selama pemutaran film Batman lainnya pada 2012 lalu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement