REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah menyiapkan jubah khusus untuk wisatawan dalam dan luar negeri nonmuslim yang ingin berwisata ke masjid terbesar di wilayah Sumatera itu.
"Karena di masjid, jadi wisman dan wisnus yang datang harus menutup aurat, untuk menghormati Muslim," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batamyang juga pengurus Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah Kota Batam Ardiwinatadi Batam, Ahad (6/10).
Jubah berupa baju panjang, menutup dari ujung kaki, lengkap dengan penutup kepala itu, diharapkan menutup aurat pelancong yang datang. Menurut Ardi, sebagai tujuan wisata religi, turis yang datang harus menghormati masjid.
Oleh karena itu, pakaian yang dikenakan harus sesuai dengan tempat itu sehingga tidak mengganggu umat Muslim yang beribadah di masjid tersebut. Jubah, kata dia, mesti dikenakan turis perempuan dan lelaki. Tidak terbatas pada perempuan.
"Karena banyak juga turis yang mengenakan celana pendek, itu kan termasuk aurat untuk lelaki," kata dia.
Saat ini, jumlah jubah yang disediakan di masjid itu 50 helai. Masjid menerima sumbangan jubah dari pihak manapun yang hendak mendukung program itu.
"Kalau ada yang mau memberikan, kami terbuka," kata dia.
Ardi menjelaskan semenjak diberlakukan pekan lalu, sudah terdapat beberapa wisman yang datang berkunjung ke masjid itu dengan mengenakan jubah yang disediakan pengurus masjid.
Menurut Ardi, wisman nampak senang dan tidak keberatan mengenakan jubah berwarna merah muda polos itu ketika berada di masjid tersebut