REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Iran menyatakan akan menggunakan segala cara guna mengekspor minyaknya. Website Kementerian Perminyakan Iran, SHANA mengutip Menteri Perminyakannya Bijan Zanganeh mengatakan, bahwa mengekspor minyak mentah adalah hak sah negara.
"Kami akan menggunakan segala cara yang mungkin untuk mengekspor minyak kami, dan kami tidak akan menyerah pada tekanan Amerika karena mengekspor minyak adalah hak sah Iran," kata Zanganeh.
Ekspor minyak mentah Iran berkurang 80 persen ketika Amerika Serikat (AS) memberlakukan kembali sanksi setelah Presiden Donald Trump keluar dari perjanjian nuklir Iran 2015 bersama negara-negara kuat pada tahun lalu. Sejak saat itu, Washington menerapkan kembali sanksi terhadap ekspor minyak Teheran.
Sebagai tanggapan atas sanksi itu, Iran secara bertahap mengurangi komitmennya terhadap perjanjian nuklir 2015. Teheran akan mengurangi aktivitas nuklirnya jika sebagian besar sanksi internasional dicabut.
Organisasi Energi Atom Iran (AEOI) menegaskan bahwa negara itu akan mengurangi komitmennya pada perjanjian nuklir lebih lanjut jika pihak-pihak Eropa dalam pakta tersebut tidak memenuhi janji untuk melindungi ekonomi Iran dari sanksi AS.
"Kami akan melanjutkan rencana kami untuk mengurangi komitmen kami pada kesepakatan nuklir jika pihak lain gagal menepati janji mereka," tulis Students News Agency, ISNA mengutip juru bicara AEOI, Behrouz Kamalvandi.