Ahad 06 Oct 2019 17:45 WIB

Air Sungai Cilamaya Karawang Diuji Laboratorium

Secara kasat mata, warna air Sungai Cilamaya hitam dan baunya menyengat.

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Dwi Murdaningsih
Tim laboratorium PJT II Jatiluhur, mengambil sampel air Sungai Cilamaya, Karawang, yang diduga tercemar limbah pabrik.
Foto: republika/ita nina winarsih
Tim laboratorium PJT II Jatiluhur, mengambil sampel air Sungai Cilamaya, Karawang, yang diduga tercemar limbah pabrik.

REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Tim laboratorium dari Perum Jasa Tirta (PJT) II Jatiluhur, mengambil sampel air Sungai Cilamaya, yang melintasi Bendung Batugbug, Desa Situdam, Kecamatan Jatisari, Karawang. Sebab, saat musim kemarau air sungai itu berwarna hitam dan mengeluarkan bau tak sedap. Kuat dugaan, air sungai itu tercemar limbah pabrik.

Asisten Manajer Laboratorium PJT II Jatiluhur, Leni Mulyani, mengatakan, pihaknya diminta sama jajaran Pemkab Karawang dan anggota DPR RI Dedi Mulyadi, untuk memeriksa kualitas air Sungai Cilamaya. Mengingat, sudah bertahun-tahun air sungai yang pengelolaanny dibawah perusahaan BUMN ini, tercemar limbah.

Baca Juga

"Secara kasat mata, air sungai ini tidak layak konsumsi. Karena, warnanya hitam dan baunya menyengat," ujar Leni, akhir pekan kemarin.

Pihaknya mengambil sampel air dari dua titik. Titik pertama, yakni di sekitaran Bendung Barugubug. Serta, titik kedua tepat di belakang pembuangan limbah cair, milik perusahaan asal Desa Ciparungsari, Kecamatan Cibatu, Purwakarta.