REPUBLIKA.CO.ID, KANSAS -- Sebuah bar yang berada di Kota Kansas, Amerika Serikat (AS), menjadi sasaran penembakan pada Ahad (6/10). Sebanyak empat orang dilaporkan tewas dalam kejadian tersebut.
Kepolisian Kansas, melalui akun Twitternya, seperti dikutip laman BBC, menginformasikan bahwa penembakan itu terjadi di Tequila KC yang terletak di 10th and Central Avenue. Media setempat melaporkan, penembakan terjadi sekitar pukul 01.30 waktu setempat.
Kepolisian Kansas menyebut terdapat sembilan kali tembakan. Selain menewaskan empat orang, terdapat lima lainnya yang mengalami luka-luka. Menurut polisi, pelaku penembakan adalah seorang pria Hispanik. Dia tengah dalam proses pengejaran.
Aksi penembakan di Kansas terjadi hanya beberapa pekan setelah peristiwa penembakan di dua tempat terpisah di Texas. Sebanyak 44 orang meninggal dalam insiden tersebut.
Sepanjang tahun ini, AS telah mengalami lebih dari 40 insiden penembakan massal. Hal itu telah memicu perdebatan tentang perlunya peraturan atau undang-undang tentang kepemilikan senjata.
Bulan lalu, Walmart, yakni sebuah perusahaan yang kerap disebut sebagai penjual senjata api terbesar di AS mengatakan akan berhenti menjual peluru tertentu. Dalam konteks ini adalah peluru-peluru yang sering digunakan dalam senjata dan pistol gaya serangan.
Namun National Rifle Association, yakni organisasi lobi senjata di AS, mengkritik keputusan Walmart. Mereka menilai perubahan kebijakan itu memalukan dan berpotensi menyebabkan Walmart kehilangan bisnisnya.