REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Di antara program yang menjadi konsen Laznas Baitul Maal Hidayatullah (BMH) adalah mendukung program-program yang secara langsung dapat mendorong peningkatan kapasitas dai muda dan calon dai. Termasuk ke dalamnya mendukung kegiatan Malam Bersama Dai Muda Batam.
"Program ini merupakan wujud partisipasi BMH dalam mendorong lahirnya sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang unggul dan religius, terutama mereka yang dikategorikan sebagai dai muda dan calon dai. BMH Kepulauan Riau bersinergi dengan beragam pihak, seperti Syabab Hidayatullah, SAR Hidayatullah, mahasiswa dari Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah, mahasiswa Institut Abdullah Said, Pos Dai, dan masyarakat luas," terang Kepala BMH Perwakilan Kepulauan Riau, Abdul Aziz, Ahad (6/10).
Acara yang mengangkat tema "Satulakan Langkah Perkuat Ukhuwah Ilslamiyah untuk Generasi Muslim Tangguh dan Bermartabat," itu dilaksanakan selama dua hari (5-6 Oktober 2019) di Pulau Mubut, Kepri.
Koordinator kegiatan, Darmansyah menjelaskan bahwa dari segi kebutuhan, kegiatan Pulau Mubut yang paling memadai di samping tidak terlalu lama menyeberang dengan kapal.
"Kita pilih Pulau Mubut karena pantainya berpasir putih dan pepohonan kelapa yang rindang. Sehingga, sesuai dengan agenda yang kita persiapkan selama kegiatan berlangsung, seperti olahraga bersama, senam dan kegiatan terbuka lainnya," ujarnya dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Senin (7/10).
Para dai muda dan calon dai muda mengikuti kegiatan penggemlengan yang dilakukan oleh Laznas BMH Perwakilan Kepri.
Lebih lanjut Ketua Pengurus Wilayah Syabab Hidayatullah Kepulauan Riau, Umair Al-Amin menjelaskan, kegiatan ini sangat diperlukan para dai muda dan calon dai ke depan.
"Kita sebagai generasi Muslim milenial harus mampu memberikan warna dan membantu mereka yang ingin mengenal Islam lebih baik. Karena, tidak ada jalan hidup keren melainkan dengan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Kalau hati galau misalnya mereka cukup dengan membaca Alquran, perkuat silaturahim, dan bersemangat menuntut ilmu. Ini yang kita tekankan kepada mereka," ungkapnya.
Tidak lupa, satu kegiatan menarik lainnya adalah pembekalan skill Search and Rescue (SR) yang diberikan oleh SAR Hidayatullah.
"Dai memang umumnya di mimbar. Tapi dalam realitas masyarakat, dai kerapkali dituntut mampu beragam hal. Masyarakat butuh dai multiguna. Nah, skill SAR ini juga penting agar para dai ke depan juga bisa berdakwah dengan tindakan, dakwah bil hal," tutup Abdul Aziz.