Selasa 08 Oct 2019 05:00 WIB

PGN Berkomitmen Jadikan CNG Energi Ramah Lingkungan

Moda transportasu seperti taksi di Bandung juga sudah menggunakan CNG.

 PT Gagas Energi Indonesia (Gagas), anak Perusahaan Gas Negara (PGN) meluncurkan Gaslink, produk gas bumi dalam bentuk Compressed Natural Gas (CNG), di Lampung.
Foto: pgn
PT Gagas Energi Indonesia (Gagas), anak Perusahaan Gas Negara (PGN) meluncurkan Gaslink, produk gas bumi dalam bentuk Compressed Natural Gas (CNG), di Lampung.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Perusahaan Gas Negara (PGN) melalui anak perusahaan PT Gagas Energi, berkomitmen menjadikan compressed natural gas (CNG) atau gas alam terkompresi sebagai energi ramah lingkungan. Sekretaris Perusahaan PT Gagas Energi Febrilian Hindarto mengatakan PGN dan Pemkot Bandung bekerja sama menjadikan smart city berbasis energi ramah lingkungan.

"Sebagai perwujudannya melalui penggunaan CNG ini," kata Febrilian Hindarto, Sabtu (8/10).

Baca Juga

Menurut dia, saat ini pihaknya telah melayani 10 pelanggan komersial di Bandung yang menggunakan CNG untuk restoran makanan siap saji. Pelanggan tidak hanya komersial dengan mengambil CNG dari Purwakarta. Moda transportasi seperti taksi/100 unit dan traktor/25 unit dan yang lainnya dengan mengambil CNG dari MRU).

"Pengguna produk bahan bakar CNG, tercatat ada sekitar 150 kendaraan yang mengkonsumsi Gasku dan tidak menutup kemungkinan juga akan merambah UMKM jika memang UMKM membutuhkan dukungan bahan bakar CNG," kata dia.

Billy panggilan akrab Febrilian Hindarto, menjelaskan, secara umum alasan transportasi menggunakan CNG karena lebih murah hanya Rp 4.500 per LSP. Menurut dia, penggunaan CNG itu untuk membantu pemerintah mengurangi subsidi BBM, mendukung masyarakat mandiri dengan penggunaan gas bumi.

"Terkait target penambahan transportasi menggunakan bahan bakar gas masih sulit," ujarnya.

Pihaknya menargetkan hingga akhir tahun ada penambahan pelanggan dalam penggunaan CNG. Menurutnya, dengan adanya penambahan pelanggan berarti bisa membantu pemerintah untuk mengurangi subsidi BBM dan meningkatkan kemandirian energi.

Salah satu pelanggan CNG PT Gagas Energi di Bandung yang menggunakan Gaslink adalah makanan siap saji McDonald. Sebanyak sembilan gerai perusahaan itu sejak dua tahun terakhir telah menjadi pelanggan setia.

Asisten Manager McDonald Soekarno Hatta Bandung, Nana Herdiana, mengaku McDonald Soekarno Hatta merupakan yang pertama menggunakan Gaslink sejak dua tahun yang lalu dibandingkan gerai lainnya. McDonald memilih menggunakan Gaslink dari PT. Gagas Energi karena secara bisnis lebih menguntungkan.

Menggunakan gas dinilai jauh lebih hemat dibandingkan menggunakan bahan bakar elpiji yang sebelumnya digunakan, serta lebih aman karena kandungan gas CNG lebih ringan.

Selain itu, lanjut dia, penggunaannya lebih effisien, sebab saat pengisian ulang hanya diinjeksi di tabung berkapasitas 200 per meter kubik untuk menampung CNG dan ini sangat menguntungkan untuk perusahaan yang bergerak di bidang makanan siap saji tersebut sebab tidak memakan banyak waktu.

Ditambahkannya, rata-rata sekitar 2.500 per meter kubik Gaslink digunakan McDonald Soekarno Hatta Kota Bandung, untuk mendukung kegiatan operasional dalam menyajikan makanan bagi para pelanggan.

Ia juga mengapresiasi pelayanan prima yang diberikan PTGagas Energi terhadap McDonald, terutama saat pengisian Gaslink hanya membutuhkan waktu sekitar 15 menit dari waktu yang dibutuhkan 60 menit.

"Penggunaan CNG sangat direkomendasikan bagi perusahan atau gerai-gerai makanan karena lebih effisien, lebih aman dan lebih hemat," kata Nana Herdiana.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement