REPUBLIKA.CO.ID, GUSAU -- Pemimpin negara bagian Zamfara, Bello Matawalle telah meminta umat Islam untuk melakukan puasa tiga hari, dan doa khusus. Hal ini dilakukan untuk meminta ampunan Allah SWT atas penodaan Alquran di negara bagian tersebut.
"Saya memohon kepada orang-orang di Negara Bagian Zamfara untuk melakukan puasa tiga hari dan berdoa kepada Allah yang maha kuasa untuk mengekspos para penentang Quran di negara bagian," kata Matawalle, dilansir dari laman Premium Times, Senin (7/10).
Matawalle membuat seruan di Gusau pada Jumat (4/10) melalui Direktur Jenderal Media dan Publisitas, Yusuf Idris. Kantor Berita Nigeria (NAN) melaporkan bahwa terdapat laporan penodaan Kitab Suci Islam dari 2016, terutama di Gusau, ibukota negara bagian.
Keputusan tersebut diambil mengikuti saran dari State Council of Ulama. Matawalle mengatakan, pemerintah negara bagian telah menyelenggarakan sesi doa khusus di Gusau Eid Praying Ground, pada Jumat pekan lalu.
Ia juga meminta para imam Masjid di seluruh negara bagian untuk melakukan doa khusus selama khotbah Jumat.
NAN melaporkan bahwa potongan salinan Alquran Jumat lalu ditemukan di Shatima Model Primary School Tudun-Wada. Penyelidikan masih terus berlangsung, Gusau memimpin penutupan sekolah, dan penangguhan semua guru oleh pemerintah negara bagian.