REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masjid Amru bin Ash merupakan tempat sujud pertama yang berdiri di benua Afrika. Sahabat Nabi Muhammad SAW yang juga penakluk negeri Mesir, Amru bin Ash, adalah pendirinya. Bangunan yang berdiri di Kota Kairo itu dibangun pada 641 M/21 H.
Tempat wudhunya sangat menarik karena dibagi menjadi dua. Pertama, diperuntukkan bagi yang menggunakan sandal, sementara yang menggunakan sepatu bisa melepasnya dan tanpa alas ka ki langsung mengambil wudhu di tempat yang disediakan. Bagian tengah masjid itu tidak beratap dan lantai marmernya pun tidak diberi karpet.
Di tengah-tengah bagian masjid yang terbuka itu, tersedia air siap minum. Tiang-tiang masjid tertata rapi, membuat masjid tersebut bernilai seni tinggi. Bangunan ini sempat menjadi lokasi syuting film Ketika Cinta Bertasbih yang diadopsi dari novel karya Habiburrahman El-Shirazy.
Saat hari-hari besar umat Islam dan bulan puasa, masjid itu selalu penuh. Ruangan masjid tak mampu menampung jamaah yang datang, sehingga mereka tum pah ruah di jalanan. Selain itu, masjid ini juga oleh mahasiswa Universitas Al-Azhar digunakan untuk belajar dan menghafal Alquran.
Pertama kali dibangun pada 21 H/641 M, pembangunan masjid ini melibatkan sejumlah sahabat Rasulullah. Sebanyak 80 sahabat menentukan arah kiblat, di antaranya; Zubair Bin Awam, al-Miqdad, Ubadah Bin Shamat, dan Abu Darda. Masjid itu berbentuk memanjang dengan panjang 28,9 meter dan lebar sisinya 17,4 meter. Din dingnya terbuat dari batu bata.
Atap nya terbuat dari pelepah pohon kurma. Tiang-tiang nya terbuat dari batang pohon kurma dan memiliki enam pintu. Masjid ini telah ber ulang kali direno vasi dan diperluas. Pada 53 H (672 M) Pangeran Maslamah bin Mukhallad al- Anshori telah memperluas masjid, kemudian diperluas oleh Pangeran Abdul Aziz bin Marwan (gubernur Mesir ketika itu) pada 79 H (698 M).