Senin 07 Oct 2019 17:47 WIB

Raja Namrudz dari Babilonia yang Lalim

Raja Namrudz (Nimrodz) diperkirakan hidup pada tahun 2275-1943 SM.

Red: Agung Sasongko
Gurun
Foto: Reuters
Gurun

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nabi Ibrahim Alaihissalam (AS) adalah seorang nabi dan rasul Allah yang memiliki keberanian dan mukjizat yang luar biasa dari Allah SWT. Keberaniannya adalah melawan Raja Namrudz dari Babilonia yang mengaku sebagai tuhan dengan membakar patung-patung atau berhala yang menjadi sesembahan.

Keberaniaan Ibrahim menghancurkan berhala-berhala sesembahan kaumnya ini sehingga membuat Raja Namrudz murka. Karena itu, ia memerintahkan para pengawalnya untuk menangkap Ibrahim dan memasukkannya ke dalam api.

Namun, atas izin Allah SWT, api tak sanggup membakarnya. Inilah kemukjizatan yang dimiliki Ibrahim. Peristiwa heroik ini diabadikan Allah dalam Alquran, di antaranya pada surah al-An'am ayat 74-83, al-Anbiya ayat 51-70, al-Baqarah ayat 124 dan 258, asy-Syuara ayat 69-89, Ibrahim ayat 35-41, dan Hud ayat 69-76.

Adapun Raja Namrudz (Nimrodz)--diperkirakan hidup pada tahun 2275-1943 SM)--yang membakar Ibrahim adalah seorang raja Babilonia yang sangat lalim dan kejam. Di balik kekejaman itu, ia juga dikenal sebagai seorang raja yang cerdas, tapi tidak beriman kepada Allah SWT. Ia mengaku tuhan yang dapat menghidupkan dan mematikan.