REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seperti halnya Firaun yang khawatir terhadap salah seorang keturunan Bani Israil yang akan menghancurkan diri dan kerajaannya, Raja Namrudz juga mengalami hal serupa. Karena itu, ia memerintahkan seluruh pengawalnya untuk membunuh setiap bayi laki-laki yang lahir.
Khawatir akan pembunuhan terhadap bayinya, ibunda Ibrahim dan ayahnya Azar (ada pula yang menyebut pamannya) pun meninggalkan Ibrahim kecil di sebuah gua. Namun, atas izin Allah, ibunda Ibrahim senantiasa bisa menemui dan menyusui Ibrahim serta memeliharanya hingga dewasa. Adapun ayahnya Azar adalah seorang pembuat patung.
Sebagaimana dikisahkan dalam Alquran, Ibrahim AS telah melakukan pencarian siapa Tuhan sebenarnya. Ketika masih di dalam gua, saat menyaksikan bintang, Ibrahim mengira itulah tuhannya. Demikian pula saat melihat bulan pada malam hari dan matahari di siang hari, Ibrahim mengira itulah tuhannya.
Namun, ketika pada waktu-waktu tertentu; bintang, bulan, dan matahari itu tenggelam, Ibrahim mengeluh dan mencari tuhan yang menciptakan bintang, bulan, dan matahari, yakni Allah SWT. Dan, ia percaya, tidak ada tuhan selain Allah yang menciptakan langit dan bumi.