REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Persib Bandung memiliki agenda dua big match di kandang. Persib akan menjamu Persebaya Surabaya pada 19 Oktober dan Persija Jakarta pada 28 Oktober dalam lanjutan Liga 1 2019.
Pelatih Persib Robert Rene Alberts berharap laga akan berjalan sesuai dengan rencana. Meskipun laga kontra Persebaya digelar satu hari sebelum pelantikan Presiden RI.
"Saya tidak tahu tentang situasi politik di negeri ini, tapi saya fokus di sepak bola, dan apapun konsekuensi yang menimpa sepak bola, kami harus menerima itu," kata Robert di Stadion Si Jalak Harupat, akhir pekan lalu.
Robert menyebut seharusnya sepak bola tidak terpengaruhi oleh situasi politik. Ia mempertanyakan mengapa situasi tersebut membuat sebuah laga tertunda.
Sebelumnya, Persib harus menunda laga kontra Arema FC karena tidak turunnya izin keamanan. Robert menyatakan, seharusnya biarkan masyarakat datang untuk menikmati sepak bola. "Kita harus belajar kalau kita tidak perlu banyak polisi untuk mengamankan stadion," katanya.
Namun Robert juga meminta para pendukung sepak bola mengerti bahwa pendukung seharusnya datang hanya untuk menonton sepak bola. Bukan untuk membuat keributan dengan tim atau suporter lawan. "Ini adalah proses pendidikan yang harus dilalui, kami ingin terus main bola, bebas, tidak terikat situasi politik di sebuah negara," kata dia.
Robert mencontohkan, bagaimana sepak bola di Eropa tidak mengalami kejadian serupa dengan sepak bola di Indonesia. Ia juga enggan mengamini bahwa situasi tersebut adalah kebiasaan di Indonesia. "Kita harus belajar dan berkembang. Ini adalah tanggung jawab untuk semua rakyat Indonesia, termasuk klub, suporter, polisi, dan partai politik," katanya menegaskan.