REPUBLIKA.CO.ID, HOUSTON -- Manajer tim bola basket Houston Rockets Daryl Morey menyatakan dukungan atas unjuk rasa yang terjadi di Hong Kong. Sikap yang ditunjukkan melalui akun Twitter ini mendapatkan reaksi tajam dari China.
Morey menuliskan "Berjuang untuk Kemerdekaan. Berdiri bersama Hong Kong". Kicauan tersebut pun mendapatkan kencaman dari penggemar, sponsor, dan mitra komersial di China yang membuatnya menyatakan permintaan maaf secara terbuka.
Penyiar dan platform streaming China mengatakan, mereka tidak akan lagi menyiarkan pertandingan Rockets. Padahal, NBA menarik banyak penonton di China. Jutaan orang menonton pertandingan tersebut, terutama melalui platform streaming.
Rockets telah populer sejak tim itu menandatangani kontrak dengan bintang China Yao Ming pada 2002. Rockets dan National Basketball Association di AS pun dengan cepat memberikan klarifikasi atas kicauan sepihak itu.
"Saya hanya menyuarakan satu pikiran, berdasarkan satu interpretasi, satu peristiwa rumit," kata Morey dalam sebuuah pernyataan, dikutip dari BBC, Senin (7/10).
Dalam pernyataan itu, Morey pun menyatakan hanya mempertimbangkan satu sudut pandang dengan mengenyampingkan sudut pandang yang lain. Atas sikap itu dia pun meminta maaf ketika kicauannya membuat banyak pihak marah dan tersinggung.
"Kiacauan saya adalah milik saya dan sama sekali tidak mewakili Rockets atau NBA," kata Morey.
Kicauan Morey pertama kali dipublikasi pada Jumat dan menyebabkan keributan di China. Pada Ahad, Asosiasi Bola Basket China menangguhkan kerja sama dengan Houston Rockets, keputusan itu pun sama dengan yang dilakukan merek pakaian olahraga China Li-Ning.
Sponsor klub di China, Shanghai Pudong Development Bank pun menangguhkan kerja sama. China dan Tencent Holdings yang mengurusi masalah penyiaran NBA di China akan berhenti menyiarkan pertandingan Rockets.