Selasa 08 Oct 2019 05:15 WIB

Belasan Juta Orang di Dunia tak Punya Kewarganegaraan

PBB menargetkan status tanpa kewarganegaraan berakhir pada 2024.

Red: Ani Nursalikah
Pegungsi Rohingya refugees,  berjalan memasuki wilayah Bangladesh menuju kamp pengungsi di  Palang Khali, dekat Cox's Bazar, Bangladesh, (19/10/2017).
Foto: Jorge Silva/Reuters
Pegungsi Rohingya refugees, berjalan memasuki wilayah Bangladesh menuju kamp pengungsi di Palang Khali, dekat Cox's Bazar, Bangladesh, (19/10/2017).

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Sebanyak 10 hingga 15 juta orang tidak diakui sebagai warga negara oleh negara mana pun. Keadaan ini kerap membuat mereka kehilangan hak-hak mendasar, yang dianggap hal biasa oleh sebagian besar orang di dunia.

Mereka kehilangan dasar seperti pendidikan, layanan kesehatan, tempat tinggal dan pekerjaan. Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa urusan pengungsi pada Senin (7/10) menggelar pertemuan akbar antarpemerintah untuk menilai kemajuan kampanye #Ibelong.

Kampanye itu digelar dengan tujuan mengakhiri status tanpa kewarganegaraan pada 2024. Berikut contoh-contoh penduduk yang tidak memiliki kewarganegaraan.

Myanmar/Bangladesh