SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM --- Warga di Gemolong, Sragen, digegerkan dengan aksi asusila yang melibatkan sepasang siswa-siswi dan tertangkap basah. Ironisnya, sepasang siswa itu diketahui masih duduk di bangku kelas 2 sebuah SMP.
Kedua bocah ingusan, yang perempuan berinisial S dan yang laki-laki berinisial A (15), itu dipergoki sedang berduaan di kamar di rumah milik kakek siswi berumur 14 tahun itu. Kebetulan, rumah kakek siswi itu berdekatan dengan rumahnya yang hanya berjarak sekitar 30 meter.
Aksi itu terjadi saat ibu siswi itu sedang sakit dan sang bapak fokus menunggui. Akibat perbuatan mereka, keduanya langsung digerebek oleh warga. Kemudian, si pelajar laki-laki langsung diserahkan ke polisi.
Saat ini kasus terlarang dua siswa di bawah umur itu ditangani penyidik unit PPA Reskrim Polres Sragen. Pasalnya, orang tua siswi tidak terima putrinya diperlakukan seperti itu oleh pacarnya yang sama-sama masih bocah itu.
Data yang dihimpun di lapangan, kasus yang berujung penggerebekan itu sebenarnya sudah terjadi sepekan silam tepatnya pada malam Minggu. Namun, kasus itu baru mencuat ketika keluarga korban dikabarkan melapor ke Polres Sragen beberapa hari lalu.
“Iya, informasinya keduanya sama-sama masih kelas 2 SMP,” ujar No, salah satu tetangga korban saat ditanya perihal penggerebekan itu.
Semula, si kakek sempat curiga kalau di kamarnya kemasukan pencuri lantaran ada suara gaduh di dalam kamar.
“Awalnya dikira ada pencuri dari dalam. Karena pintu dikunci, lalu kakeknya makin curiga dan berinisiatif mengajak warga mendobrak pintu,” ujar No.
Kapolres Sragen AKBP Yimmy Kurniawan melalui Kasubag Humas AKP Agus Jumadi membenarkan adanya laporan dugaan pencabulan bocah di bawah umur yang melibatkan terlapor siswa SMP.
“Memang benar, ada laporan tersebut. Saat ini sudah ditangani oleh penyidik PPA. Saat ini sudah tahap penyidikan,” paparnya kepada Joglosemar, Senin (7/10/2019).
The post appeared first on Joglosemar News.