BOGOR, AYOBANDUNG.COM -- Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bogor yang beralamat di Jalan Kapten Muslihat, akan disulap menjadi Galeri dan Perpustakaan Modern Kota Bogor.
Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Diskarpus) Kota Bogor, Agung Prihanto mengatakan, diubahnya eks gedung DPRD menjadi galeri dan perpustakaan karena kondisi perpustakaan yang berada di GOR Pajajaran sudah tidak lagi representatif.
AYO BACA : Wartawan Diminta Jaga Integritas
"Ruangan membacanya kecil dan tidak ada halaman, makanya eks gedung dewan mau dijadikan perpustakaan dan galeri sebagai wujud Bogor kota cerdas," ujar Agung, Senin (7/10/2019).
Dia menjelaskan, secara keseluruhan konsep galeri dan perpustakaan akan kental dengan kekhasan Kota Bogor. Pada galeri, akan dipajang foto atau lukisan Bogor masa lalu, masa sekarang dan masa depan serta akan disediakan layar video dengan konten yang menarik.
AYO BACA : Akibat Macet, Puncak Bogor Dicoret dari Destinasi Wisata Nasional
"Ini biar pengunjung tidak bosan di perpustakaan, karena banyak juga orang yang tertarik dengan sejarah namun tetap kami kedepankan teknologinya melalui tayangan video," kata Agung.
Sedangkan pada konsep perpustakaan, lanjutnya, tidak hanya menyediakan meja dan kursi saja, tetapi juga ada bagian-bagian yang menjadikan perpustakaan terlihat santai. Kemudian akan disediakan ruang bermain anak, command center, ruang laktasi, ruang komunitas, ruang disabilitas, dan yang paling kekinian, yakni adanya coffee shop di dalam perpustakaan.
"Kami buat perpustakaan dengan semenarik mungkin karena pemerintah harus bisa menyesuaikan dengan keinginan jaman, cocok untuk semua usia, anak-anak, remaja, anak sekolah, mahasiswa, pegawai dan orangtua," kata Agung.
Ia menegaskan, dalam revitalisasi ini, pihaknya tidak membangun baru, melainkan melakukan penyesuaian dengan kondisi yang ada. Pasalnya, pembangunan galeri dan perpustakaan masuk dalam bagian konsep penataan Balai Kota Bogor, yakni desain gedung dan parkir terintegrasi balai kota.
"Insyaallah akan dibangun tahun depan karena sekarang masih terhambat kekurangan anggaran. Diperkirakan mencapai Rp24 Miliar lebih dari sebelumnya hitungan kasar Rp15 Miliar," katanya.
AYO BACA : Polres Bogor: Sistem Kanalisasi 2-1 Jalur Puncak Sudah Dikaji