Selasa 08 Oct 2019 09:17 WIB

Berlokasi di Pasar Jaya, Indiskop Ukir Sejarah Perfilman

Gubernur DKI berharap Indiskop bisa buka di lokasi lainnya.

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Reiny Dwinanda
Pengujung berada dalam ruangan bioskop rakyat Indiskop di Pasar Teluk Gong, Jakarta Utara, Senin (7/10).
Foto: Republika/Prayogi
Pengujung berada dalam ruangan bioskop rakyat Indiskop di Pasar Teluk Gong, Jakarta Utara, Senin (7/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Bioskop biasanya identik dengan mal. Kesan tersebut terpatahkan dengan diluncurkannya Indiskop, bioskop di dalam pasar.

Sebagai langkah awal, Indiskop dihadirkan di Pasar Jaya Teluk Gong, Penjaringan, Jakarta Utara. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pun menganggap peristiwa tersebut sebagai sebuah sejarah bagi Indonesia.

"Ini jadi babak baru bagi industri perfilman Tanah Air," kata Anies dalam peresmian Indiskop di Pasar Jaya Teluk Gong, Jakarta Utara pada Senin (7/10).

Indisikop sendiri merupakan sebuah bioskop yang dikembangkan oleh PT Kreasi Anak Bangsa yang dipimpin Marcella, Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Jaya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), dan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin).

photo
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan cideramata kepada Direktur Utama PT Kreasi Anak Bangsa Marcella Zalianty disaksikan Kepala BEKRAF Triawan Munaf saat peresmian bioskop rakyat Indiskop di Pasar Teluk Gong, Jakarta Utara, Senin (7/10).

Anies menilai, kehadiran bioskop di pusat perekonomian masyarakat, seperti pasar, merupakan sebuah terobosan yang memiliki sejumlah manfaat. Manfaat utamanya adalah membuat seluruh lapisan masyarakat dapat memiliki kesempatan yang sama untuk menikmati tontonan film di bioskop. Apalagi, Indiskop dihadirkan dengan harga miring dan lokasi yang strategis.

“Kehadiran Indiskop ini sesuai dengan prinsip kesetaraan karena semua masyarakat memiliki kesempatan yang sama. Semoga, hal ini juga dapat diterapkan di tempat lain," kata dia.

Lewat bioskop yang memberikan prioritas bagi film Indonesia ini, Anies juga berharap nantinya Indiskop dapat berperan dalam menjadikan film Indonesia sebagai tuan rumah di negara sendiri. Setelah ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pun akan melakukan kajian terkait lokasi berikutnya untuk kembali menghadirkan Indiskop. Ia ingin, ke depan Indiskop akan dihadirkan secara merata di setiap wilayah DKI Jakarta.

Direktur Utama PT Kreasi Anak Bangsa, Marcella Zalianty menargetkan kedepannya Indiskop dapat hadir seluruh penjuru nusantara. "Kami menargetkan Indiskop dapat hadir di 50 titik dengan total 100 layar,” kata aktris berusia 39 tahun itu.

Selain memberikan dukungan bagi perfilman Indonesia lewat sajian layar lebar dengan harga yang tak mencapai Rp 25 ribu, Indiskop juga berkontribusi dengan menghadirkan pelatihan perfiman bagi masyarakat. Dengan pelatihan ini, ia berharap Indiskop dapat berperan dalam mencetak potensi-potensi unggul dalam industri perfilman.

“Pelatihan ini akan melibatkan sejumlah praktisi dalam industri perfilman sehingga masyarakat dapat langsung mendalami industri perfilman langsung dari para pelaku industri,” kata Marcella.

Kepala Bekraf Triawan Munaf pun mengapresiasi kehadiran bioskop paket hemat tersebut. Ia menilai, ini adalah sebuah pilot project yang bagus. Apalagi, jaringan bioskop Indiskop pertama ini hadir di lokasi yang cukup menantang karena berada di wilayah Jakarta Utara.

“Jika di sini bisa sukses, berarti kehadiranya di tempat lain yang lebih strategis pasti akan lebih sukses,” kata Triawan yang mendorong perluasan jaringan Indiskop.

Selain itu, menurut Triawan, jika telah hadir dengan jaringan yang luas, maka masing-masing jaringan Indiskop nantinya dapat saling berkontribusi dalam melakukan skema subsidi silang. Ia pun optimistis, kehadiran Indiskop ini juga mampu berperan dalam mengakomodasi jumlah produksi film lokal yang terus meningkat dari waktu ke waktu.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement